Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Nero, Sekilas Tentang Kaisar Roma yang Kontroversial

Diperbarui: 7 Oktober 2024   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Nero, sumber: stock.adobe.com)

Siapakah sebenarnya Nero? Sekilas tentang Kaisar Roma yang Kontroversial

Nero, kaisar kelima Roma, yang masa pemerintahannya berlangsung dari tahun 54 hingga 68 M, adalah tokoh sejarah yang diselimuti mitos dan kontroversi. Putra Agrippina Kecil dan cucu Germanicus, kenaikan kekuasaannya ditandai dengan intrik dan manipulasi. Diadopsi oleh Kaisar Claudius, pendahulu dan pamannya, Nero memulai pemerintahannya di bawah bimbingan ibu dan gurunya, filsuf Seneca.

Pemerintahannya dimulai dengan janji pemerintahan yang adil dan penghormatan terhadap Senat, namun seiring berjalannya waktu, Nero menjadi lebih otokratis dan boros. Ia dikenal karena kecintaannya pada seni, khususnya musik dan teater, dan dikatakan telah berpartisipasi dalam kompetisi menyanyi dan akting, melanggar norma-norma tradisional martabat kekaisaran.

Tahun 64 Masehi menandai titik balik dalam pemerintahannya dengan Kebakaran Besar Roma. Meskipun sejarah populer menuduh dia yang menyalakan api, beberapa sumber kontemporer menyatakan bahwa itu adalah kecelakaan. Namun, Nero memanfaatkan kehancuran tersebut untuk membangun kembali Roma sesuai visi estetikanya, termasuk pembangunan kediaman mewahnya, Domus Aurea.

Pada masa pemerintahannya, Nero juga menghadapi beberapa konspirasi dan pemberontakan, termasuk Pemberontakan Boudica yang terkenal di Inggris. Hubungannya dengan Senat berangsur-angsur memburuk, dan rezimnya ditandai dengan eksekusi beberapa senator dan anggota kaum bangsawan.

Di bidang keagamaan, Nero dikenang karena penganiayaannya terhadap umat Kristen, yang ia anggap bertanggung jawab atas pembakaran Roma. Penganiayaan ini mencakup penyiksaan dan eksekusi, dan menjadi preseden permusuhan di masa depan terhadap umat Kristen di Kekaisaran Romawi.

Akhir masa pemerintahannya penuh gejolak. Pada tahun 68 M, ia menghadapi serangkaian pemberontakan dan dinyatakan sebagai musuh publik oleh Senat. Ditinggalkan oleh Pengawal Praetorian dan sekutunya, Nero memilih bunuh diri, mengakhiri dinasti Julio-Claudian dan memulai perang saudara dalam waktu singkat di Roma.

Nero tetap menjadi tokoh kontroversial dan menarik dalam sejarah. Beberapa orang melihatnya sebagai seorang tiran yang kejam dan bengis, sementara yang lain menganggapnya sebagai pemimpin yang disalahpahami, korban dari keadaan dan propaganda musuh-musuhnya. Warisannya terus menjadi bahan perdebatan di kalangan sejarawan dan penggemar sejarah Romawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline