Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Buddha Agung Leshan: Kesaksian Luar Biasa atas Keyakinan dan Teknik di Tiongkok

Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buddha Agung Leshan: Kesaksian Luar Biasa atas Keyakinan dan Teknik di Tiongkok (803 M)

Di pertemuan sungai Min, Dadu dan Qingyi di provinsi Sichuan, Tiongkok, terdapat Leshan Great Buddha, salah satu patung Buddha terbesar dan tertua di dunia. Patung kolosal yang dipahat langsung di tebing ini selesai dibangun pada tahun 803 Masehi. pada masa Dinasti Tang, dan mewakili prestasi teknik dan pengabdian keagamaan yang mengesankan.

Sejarah dan Tujuan

Penciptaan Buddha Agung Leshan dimulai pada tahun 713 Masehi. di bawah arahan seorang biksu bernama Haitong. Khawatir dengan keselamatan kapal yang mengarungi turbulensi sungai, Haitong mendapat ide untuk membangun patung Buddha untuk menenangkan roh air dan melindungi para pelaut. Menurut legenda, ketika dana untuk proyek tersebut berisiko disalahgunakan, Haitong mencungkil matanya untuk menunjukkan ketulusan dan pengabdiannya.

Setelah kematian Haitong, pembangunan dilanjutkan di bawah pengawasan murid-muridnya dan akhirnya selesai pada tahun 803 M. Hasilnya adalah patung Buddha Maitreya, duduk dengan tangan bertumpu pada lutut, memandang dengan tenang ke arah sungai.

Fitur dan Dimensi

Buddha Agung Leshan sangat mengesankan tidak hanya karena sejarahnya, namun juga karena dimensinya. Dengan tinggi 71 meter, patung ini merupakan patung Buddha tertinggi yang dipahat di batu di dunia. Kepala Buddha memiliki panjang 14,7 meter dan lebar 10 meter, dengan gaya rambut terdiri dari 1.021 helai rambut yang diukir. Lebar bahunya 28 meter, dan panjang masing-masing kuku kaki kira-kira 1,5 meter, cukup besar untuk diduduki seseorang.

Rekayasa dan Konservasi

Pembangunan Buddha Besar Leshan melibatkan rekayasa hidrolik yang rumit untuk melindungi patung dari erosi dan pelapukan. Sistem drainase tersembunyi dirancang di dalam struktur, termasuk saluran dan pipa di kepala, lengan, dan belakang telinga, untuk mengalihkan air hujan dan mengurangi keausan.

Selama berabad-abad, patung tersebut telah mengalami beberapa kali pemugaran dan upaya konservasi untuk mempertahankan keagungannya. Pada tahun 1996, Buddha Besar Leshan dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, mengakui nilai sejarah dan budayanya serta memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline