Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Menelusuri Kota Yang Hilang: Perjalanan Waktu ke Sierra Nevada de Santa Marta

Diperbarui: 30 September 2024   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sierra Nevada de Santa Marta, Sumber: iStock)

Kota yang Hilang: Perjalanan Waktu ke Sierra Nevada de Santa Marta.

Jauh di Sierra Nevada de Santa Marta di Kolombia, diselimuti misteri hutan, terdapat keajaiban arkeologi yang menantang waktu: Kota yang Hilang, juga dikenal sebagai Teyuna. Tempat ini, ditemukan kembali pada tahun 1972, merupakan kesaksian hidup dari kecanggihan dan kemewahan budaya pra-Columbus yang mendiami wilayah tersebut.

Sejarah Kota Hilang dimulai sekitar tahun 800 M, jauh sebelum kedatangan penjajah Spanyol ke Amerika. Dibangun oleh Tayronas, sebuah peradaban yang berkembang di wilayah tersebut dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang arsitektur, pertanian, dan astrologi. Kota ini, yang terdiri dari serangkaian teras berundak, jalan berbatu, dan alun-alun, berlokasi strategis di atas gunung, sehingga hampir tidak terlihat dari bawah.

Jalan menuju Kota Hilang adalah sebuah petualangan tersendiri, sebuah perjalanan yang menantang baik tubuh maupun jiwa. Pengunjung memulai perjalanan berjalan kaki selama beberapa hari, melintasi sungai, hutan lebat, dan tangga batu yang curam. Tur ini tidak hanya menjadi tantangan fisik, tetapi juga kesempatan untuk terhubung dengan alam dan sejarah.

Sesampainya di Kota Hilang, wisatawan disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Terasnya membentang melintasi gunung, menawarkan perspektif unik tentang bagaimana peradaban ini beradaptasi dan membentuk lingkungannya. Struktur batunya, meskipun terkikis oleh waktu, masih berdiri kokoh, membuktikan keterampilan dan pengetahuan para pembangunnya.

Kota yang Hilang lebih dari sekadar situs arkeologi; Ini adalah tempat perlindungan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Penduduk asli Sierra Nevada, keturunan Tayronas, menganggap tempat ini suci. Bagi mereka, Teyuna tetap menjadi pusat spiritual dan budaya, pengingat akan warisan mereka dan hubungan dengan nenek moyang mereka.

Di dunia di mana kemajuan sering kali berarti hilangnya koneksi dengan masa lalu, Kota yang Hilang berdiri sebagai mercusuar kenangan dan pengetahuan kuno. Melalui bebatuan dan jalan setapaknya, ia menceritakan kisah sebuah kota yang meski menghilang, namun masih memiliki banyak pelajaran tentang keharmonisan dengan alam dan pentingnya melestarikan sejarah kita.

Kota yang Hilang bukan hanya tujuan para petualang dan pecinta sejarah; Ini adalah sebuah perjalanan transformatif yang membangkitkan kekaguman mendalam terhadap peradaban yang telah ada sebelum kita dan sebuah pengingat bahwa, dalam luasnya sejarah, kita semua hanyalah pengunjung belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline