Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Zheng He: Warisan yang Telah Dikaburkan Selama berabad-abad

Diperbarui: 29 September 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Zheng He, sumber: iStock)

Siapakah sebenarnya Zheng He? Yang warisannya telah dikaburkan selama berabad-abad.

Zheng He, yang bernama asli Ma He, lahir pada tahun 1371 dari sebuah keluarga Muslim di Yunnan, barat daya Tiongkok. Ditangkap oleh tentara tentara Ming pada usia muda, dia dibawa ke istana kekaisaran di mana dia mendapatkan kepercayaan dari Kaisar Yongle di masa depan. Dikenal karena kesetiaan dan keterampilannya, Cheng Ho diangkat menjadi laksamana dan ditugaskan memimpin serangkaian ekspedisi angkatan laut yang akan menandai sejarah.

Pada tahun 1405, Cheng Ho memulai ekspedisi pertamanya, memimpin salah satu armada terbesar dan tercanggih di dunia pada masanya. Kapal mereka, yang dikenal sebagai "kapal harta karun", berukuran raksasa, beberapa di antaranya berukuran panjang hingga 120 meter. Armada ini memiliki ukuran dan kecanggihan yang tak tertandingi, melampaui armada apa pun yang dikenal di Eropa pada saat itu.

Ekspedisi Cheng Ho, berjumlah tujuh orang, berlangsung dari tahun 1405 hingga 1433. Ia berlayar melalui Laut Cina Selatan, melintasi Selat Malaka, menjelajahi pantai-pantai India, mencapai pantai-pantai jauh di Afrika Timur, dan menyentuh pelabuhan-pelabuhan di Teluk Persia. . Di setiap pelabuhan, Zheng He tidak hanya berdagang, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan prestise Kekaisaran Ming, menjalin hubungan diplomatik dan mengumpulkan upeti.

Hal yang menonjol dari ekspedisi ini bukan hanya skalanya, namun juga pendekatannya yang damai. Berbeda dengan penjelajah lain pada masanya, Cheng Ho tidak berusaha menaklukkan wilayah baru, melainkan menjalin hubungan komersial dan diplomatik. Fokusnya pada diplomasi dan pertukaran budaya merupakan hal yang revolusioner pada saat itu.

Ekspedisi Cheng Ho membawa Tiongkok ke dalam pertukaran budaya dan komersial yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, setelah kematiannya pada tahun 1433, kebijakan Tiongkok berubah drastis. Pemerintahan Ming, karena takut akan pengaruh luar dan biaya ekspedisi tersebut, memutuskan untuk membakar sebagian besar catatan dan kapal Cheng Ho, dan Tiongkok beralih ke dalam negeri.

Kisah Cheng Ho adalah kisah visi, diplomasi, dan penemuan. Ini mewakili periode ketika Tiongkok bergerak maju dibandingkan negara-negara lain di dunia dalam eksplorasi maritim dan kontak budaya. Meski warisannya dikaburkan selama berabad-abad, kini ia diakui sebagai salah satu penjelajah dan diplomat terhebat dalam sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline