Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Perang Ratusan Tahun dan Visi Ilahi Joan of Arc

Diperbarui: 29 September 2024   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Joan of Arc, sumber: Pixabay)

Perang ratusan tahun dan visi ilahi Joan of Arc

Perang Seratus Tahun, yang berlangsung dari tahun 1337 hingga 1453, merupakan periode penting dalam sejarah Eropa, yang ditandai dengan serangkaian perang antara dua kekuatan terbesarnya: Inggris dan Prancis. Konfrontasi yang berlangsung lebih dari satu abad ini berakar pada sengketa wilayah, hak dinasti, dan keinginan untuk mendominasi benua Eropa.

Asal usul konflik ini bermula dari perselisihan mengenai wilayah Prancis yang dikuasai Inggris dan suksesi takhta Prancis. Inggris memiliki wilayah yang luas di Perancis, termasuk Aquitaine, yang menyebabkan ketegangan terus-menerus. Percikan yang memicu perang adalah klaim takhta Perancis oleh Raja Edward III dari Inggris setelah kematian Charles IV dari Perancis. Hukum Perancis melarang suksesi melalui garis perempuan, kecuali Edward, cucu Philip IV melalui ibunya, Isabella.

Perang Seratus Tahun dapat dibagi menjadi beberapa fase, ditandai dengan periode pertempuran sengit dan periode lain yang relatif damai.

1. Fase pertama (1337-1360): Fase ini mencakup kemenangan penting bagi Inggris, seperti pertempuran Crécy (1346) dan Poitiers (1356), di mana busur besar Inggris terbukti menjadi keuntungan yang menentukan.

2. Perdamaian Brétigny (1360): Periode perdamaian singkat terjadi setelah Perjanjian Brétigny, di mana Edward III melepaskan tahta Prancis dengan imbalan wilayah yang luas di Prancis.

3. Fase kedua (1369-1389): Prancis, di bawah Charles V, memulihkan banyak wilayah yang hilang, memanfaatkan perpecahan internal di Inggris.

4. Periode Relatif Damai (1389-1415): Periode yang ditandai dengan permasalahan internal di kedua kerajaan, meskipun permusuhan tidak pernah berhenti sepenuhnya.

5. Kebangkitan Konflik (1415-1453): Pertempuran Agincourt pada tahun 1415, kemenangan besar bagi Henry V dari Inggris, menandai dimulainya fase yang intens, termasuk pengepungan Orleans yang terkenal dan sosok Joan of Arc .

Salah satu tokoh paling ikonik dalam perang tersebut adalah Joan of Arc, seorang gadis petani muda Prancis yang mengaku telah menerima penglihatan ilahi yang memerintahkannya untuk mendukung Raja Charles VII dan membebaskan Perancis. Kemunculannya pada tahun 1429 merevitalisasi tentara Prancis dan berperan penting dalam mengangkat pengepungan Orleans, menandai titik balik dalam perang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline