Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Menjelajahi Rahasia 6 Musim di Bangladesh

Diperbarui: 25 September 2024   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Bangladesh, sumber: Nightcafe Creator)

Sebagai permata di Asia Selatan, Bangladesh adalah negara yang kaya akan permadani budaya, sejarah yang dinamis, dan, yang menarik, memiliki enam musim, bukan empat musim yang biasanya dialami oleh sebagian besar negara di dunia. Keunikan iklim ini tidak hanya sekedar pembagian kalender, namun berperan mendasar dalam kehidupan sehari-hari, budaya dan perekonomian negara.

Meskipun di banyak tempat di dunia musim dibagi menjadi musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin, Bangladesh memiliki pembagian yang lebih rinci yang mencerminkan perubahan halus pada iklim muson tropisnya. Enam musim tersebut adalah: Grishmo (musim panas), Barsha (musim hujan), Sharat (musim gugur), Hemanto (pra-musim dingin), Lembar (musim dingin) dan Bashonto (musim semi).

Grishmo, atau musim panas, berlangsung dari pertengahan April hingga pertengahan Juni. Pada saat ini, Bangladesh mengalami panas yang hebat dan kelembapan yang menyesakkan. Langit yang tetap cerah dan matahari bersinar terang menyebabkan bumi mengering dan pecah-pecah. Ini adalah masa ketika sungai menyusut dan lahan pertanian kekurangan air.

Kemudian, dengan datangnya Barsha, dari pertengahan Juni hingga pertengahan Agustus, langit menjadi gelap dan hujan monsun membasahi seluruh negeri. Hujan yang sering turun deras ini sangat penting bagi pertanian dan mengisi kembali sungai dan danau di negara tersebut. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan banjir dahsyat yang berdampak pada seluruh masyarakat.

Musim Syarat, dari pertengahan Agustus hingga pertengahan Oktober, memberikan kelonggaran dari panas dan hujan. Cuaca menjadi sejuk dan menyenangkan, dan pemandangan berubah menjadi keemasan dengan tanaman matang yang siap dipanen. Ini adalah waktu perayaan dan perayaan.

Haemanthus, dari pertengahan Oktober hingga akhir November, merupakan transisi singkat menuju cuaca dingin. Pagi hari menjadi berkabut dan udara menjadi sejuk segar. Daunnya berubah warna, dan ada perasaan perubahan yang nyata di udara.

Lembar, musim dingin yang berlangsung dari akhir November hingga akhir Januari, merupakan masa yang relatif dingin. Meskipun suhu jarang turun ke tingkat yang sangat rendah, persepsi dingin sangat kuat karena kelembaban. Api unggun menjadi pemandangan umum di desa-desa, dan orang-orang berkumpul di sekitarnya untuk berbagi cerita dan menghangatkan diri.

Terakhir, Basonto, musim semi, yang berlangsung dari akhir Januari hingga pertengahan April, mungkin merupakan musim yang paling dirayakan. Negeri ini dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran sempurna, dan alam seolah terbangun dari tidur panjangnya. Ini adalah masa pembaharuan dan harapan.

Keenam musim ini, dengan karakteristik uniknya, sangat mempengaruhi kehidupan di Bangladesh. Mereka telah menginspirasi puisi, lagu dan festival, serta telah membentuk praktik pertanian dan tradisi kuliner negara ini. Setiap musim membawa tantangan dan manfaat tersendiri, dan masyarakat Bangladesh telah belajar beradaptasi dan berkembang dalam siklus perubahan yang tiada henti ini. Pada akhirnya, enam musim adalah pengingat akan hubungan mendalam negara ini dengan alam dan kemampuan masyarakatnya yang tangguh dalam menghadapi kompleksitas lingkungan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline