Seberapa banyak yang anda ketahui tentang penyair abad 20 yang bernama Pablo Neruda? Siapakah Pablo Neruda? Penyair rakyat atau sang legenda yang melahirkan banyak karya? Saya akan menceritakan sedikit tentang perjalanan hidupnya, simak dan baca sampai selesai!
Pablo Neruda, yang bernama asli Ricardo Eliécer Neftalí Reyes Basoalto, dianggap sebagai salah satu penyair terhebat abad ke-20. Ia lahir pada 12 Juli 1904 di Parral, Chili, dan sejak usia sangat muda ia menunjukkan bakat luar biasa dalam puisi.
Karya besar pertamanya, "Twenty Love Poems and a Song of Despair," diterbitkan pada tahun 1924, ketika ia baru berusia 20 tahun. Kumpulan puisi romantis ini dengan cepat menjadi salah satu buku terpopuler dalam sastra berbahasa Spanyol, menandai awal karir sastra yang luar biasa.
Sepanjang hidupnya, Neruda memegang beberapa posisi diplomatik dan bergabung dengan Partai Komunis Chili, yang sangat mempengaruhi karyanya. Puisinya, yang awalnya berfokus pada tema cinta dan alam, berkembang menuju kesadaran sosial dan politik yang lebih besar. Hal ini tercermin dalam karya-karya seperti "Canto General", sebuah epik puitis yang mencakup sejarah dan geografi Amerika Latin.
Pada tahun 1971, Pablo Neruda dianugerahi Hadiah Nobel Sastra, sebuah pengakuan yang menobatkan karirnya sebagai salah satu penyair terhebat di dunia. Komite Nobel menyoroti puisinya "bahwa dengan aksi kekuatan unsur memberikan kehidupan pada takdir dan impian sebuah benua.
Neruda meninggal pada tanggal 23 September 1973, hanya beberapa hari setelah kudeta militer di Chili yang menggulingkan Salvador Allende, teman dekat dan pengagum karyanya. Kematiannya masih menjadi kontroversi dan spekulasi, dengan tuduhan bahwa ia mungkin dibunuh oleh kediktatoran Pinochet.
Karya Pablo Neruda, yang mencakup lebih dari lima puluh volume, termasuk puisi, prosa, dan esai, terus menginspirasi pembaca dan penulis di seluruh dunia. Kemampuannya memadukan yang personal dengan yang politis, yang intim dengan yang universal, dan bahasanya yang penuh dengan gambaran yang kuat serta emosi yang mendalam, menjadikan puisinya sebagai warisan abadi dalam sejarah sastra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H