Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Menelusuri Sejarah dan Tradisi Unik di Conote Chichen Itza Meksiko

Diperbarui: 14 September 2024   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah Anda Bahwa Cenote Kudus Chichen Itza di Meksiko digunakan untuk pengorbanan manusia?

Chichén Itzá, salah satu situs arkeologi paling terkenal di Meksiko, menyimpan salah satu misteri terbesar peradaban Maya: Cenote Suci. Perairan ini, dikelilingi oleh mistisisme dan legenda, digunakan oleh suku Maya tidak hanya sebagai sumber kehidupan, tetapi juga sebagai pintu gerbang menuju dunia bawah. Selama berabad-abad, cenote ini menjadi saksi ritual dan upacara yang mencakup pengorbanan manusia, yang dimaksudkan untuk menghormati dan menenangkan para dewa, khususnya dewa hujan, Chaac. Sejarah yang tersembunyi di kedalamannya sama kelam sekaligus mempesona.

Cenote Suci adalah tempat yang sangat penting secara spiritual bagi suku Maya. Diyakini bahwa itu adalah sarana komunikasi dengan para dewa dan persembahan, baik manusia maupun materi, dibawa ke dunia bawah melalui perairannya. Penggalian arkeologi telah mengungkap sisa-sisa manusia, perhiasan, keramik, dan benda berharga lainnya yang dibuang ke cenote sebagai penghormatan. Menurut para ahli, praktik ini mencapai puncaknya antara abad ke-11 dan ke-16, ketika Chichén Itzá berkembang sebagai salah satu negara kota utama di Mesoamerika.

Hal yang paling mencolok dari temuan ini adalah konfirmasi bahwa korban manusia merupakan bagian penting dari pengorbanan tersebut. Investigasi terbaru, berdasarkan studi forensik terhadap sisa-sisa yang ditemukan, menunjukkan bahwa banyak korban masih muda, mungkin dipilih karena kemurnian mereka untuk menyenangkan para dewa. Orang-orang ini dilemparkan hidup-hidup ke dalam cenote dalam ritual khidmat, disertai dengan persembahan yang berharga, dengan harapan memperoleh berkah ilahi, seperti hujan lebat dan tanaman subur.

Suasana di sekitar Cenote Suci penuh misteri. Sejak zaman kuno, orang-orang telah membicarakan tentang energi yang memancar dari tempat tersebut, dan beberapa pengunjung modern mengaku merasakan kehadiran yang tidak dapat dijelaskan ketika mereka mendekati tepi perairannya yang gelap. Legenda Maya menyatakan bahwa mereka yang jatuh ke dalam cenote tidak mati, melainkan menjadi bagian dari dunia para dewa, menjadi makhluk abadi di dunia bawah. Mitos ini tetap menjadi salah satu mitos paling menarik seputar Chichén Itzá.

Selama bertahun-tahun, Cenote Suci telah menjadi subyek penyelidikan arkeologi yang intensif. Pada tahun 2024, penelitian terus mengungkap rahasia baru. Penggunaan teknologi canggih, seperti survei bawah air, telah memungkinkan para ahli untuk menemukan sisa-sisa yang lebih dalam di cenote, menunjukkan bahwa persembahan ritual mungkin jauh lebih besar dan berkelanjutan daripada yang diperkirakan sebelumnya. Setiap potongan baru yang ditemukan menambah lapisan teka-teki yang mengelilingi tempat suci ini.

Saat ini, Cenote Suci Chichén Itzá terus memikat ribuan wisatawan dan orang-orang penasaran yang mengunjunginya. Meskipun praktik pengorbanan manusia sudah tidak ada lagi, cenote tetap menjadi pengingat akan kepercayaan kuno dan kekuatan spiritual yang dikaitkan dengan alam oleh suku Maya. Kedalamannya, baik secara literal maupun simbolis, terus memesona para sejarawan dan pelancong. Tidak diragukan lagi, cenote ini adalah jendela menuju masa lalu yang penuh teka-teki dan peradaban yang hingga saat ini masih menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline