Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Narasi Insiden pada 11 September 2001

Diperbarui: 12 September 2024   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Tanda tanya, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa di hari seperti ini dunia berubah selamanya? Serangan terhadap Menara Kembar dan dampak jangka panjangnya terhadap sejarah.

Pada tanggal 11 September 2001, dunia menyaksikan salah satu serangan paling dahsyat dan mengejutkan dalam sejarah modern. Pagi itu, empat pesawat komersial dibajak di Amerika Serikat, dua di antaranya sengaja menabrak Menara Kembar World Trade Center di New York. Gambaran gedung-gedung pencakar langit raksasa yang runtuh setelah tabrakan, di tengah awan debu dan puing-puing, membuat seluruh dunia lumpuh.

Bagi warga New York, pagi itu dimulai seperti pagi lainnya. Para karyawan berangkat ke kantor mereka, turis mengagumi cakrawala, dan kehidupan kota berjalan seperti biasa. Namun pada pukul 08:46, American Airlines Penerbangan 11, yang dibajak oleh teroris al-Qaeda, menghantam Menara Utara World Trade Center. Hanya 17 menit kemudian, United Airlines Penerbangan 175 menabrak Menara Selatan. Apa yang awalnya tampak seperti kecelakaan tragis, segera terungkap menjadi serangan yang terkoordinasi dan kejam.

Kehancuran terjadi secara langsung dan masif. Kebakaran yang diakibatkannya melemahkan struktur menara, dan pada pukul 09:59, Menara Selatan runtuh. Menara Utara mengalami nasib yang sama pada pukul 10:28. Ribuan orang terjebak di menara, dan tim penyelamat berjuang menyelamatkan siapa pun yang mereka bisa saat kekacauan dan teror melanda kota. Selain itu, pesawat lain menabrak Pentagon di Washington D.C., dan pesawat keempat, United Airlines Penerbangan 93, yang kemungkinan besar ditujukan ke Capitol atau Gedung Putih, ditembak jatuh oleh penumpang pemberani di sebuah lapangan di Pennsylvania.

Jumlah korban tewas sangat menyedihkan. Sekitar 3.000 orang kehilangan nyawa pada hari itu, termasuk petugas pemadam kebakaran, petugas polisi, dan petugas pertolongan pertama yang mempertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan orang lain. Tragedi ini menyatukan negara dalam duka, namun juga meninggalkan luka mendalam, baik fisik maupun emosional, yang masih membekas hingga saat ini.

Peristiwa 9/11 tidak hanya mengubah lanskap New York, namun juga mengubah politik global. Amerika Serikat menanggapinya dengan “Perang Melawan Teror,” yang mencakup invasi ke Afghanistan untuk menggulingkan rezim Taliban yang melindungi Osama bin Laden dan jaringan al-Qaeda, dalang serangan tersebut. Dampak dari keputusan-keputusan ini masih bergema dalam politik dunia dan persepsi terhadap terorisme global.

Selama bertahun-tahun, setiap tanggal 11 September, membunyikan lonceng dan membacakan nama-nama korban telah menjadi pengingat akan kerapuhan hidup dan dampak hari tragis ini terhadap jutaan orang. Monumen dan Museum 9/11, yang terletak di tempat menara tersebut pernah berdiri, merupakan tempat refleksi dan rasa hormat, mengingatkan semua orang bahwa kepedihan pada pagi itu tidak akan pernah terlupakan.

Peristiwa 11 September 2001 tidak hanya menandai peristiwa sebelum dan sesudah dalam sejarah Amerika Serikat, namun juga menggarisbawahi pentingnya persatuan di saat krisis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline