Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Menjelajahi Keajaiban Teknik dan Arsitektur Kuil Kailasa di India

Diperbarui: 12 September 2024   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kuil Kailasa di India, sumber: iStock)

Pernahkah Anda mendengar tentang candi Kailasa di India? Tahukah Anda bahwa ini adalah keajaiban teknik yang digali seluruhnya dari batu? Ini aku beritahu kamu!

Di sudut sejarah arsitektur India yang jarang dijelajahi, berdiri Kuil Kailasa, sebuah bangunan yang menentang norma konstruksi dan desain konvensional. Terletak di Ellora, Maharashtra, kuil ini adalah mahakarya yang dipahat langsung dari sebongkah batu basal, suatu prestasi yang masih memukau para sejarawan dan arsitek. Kisah Kailasa adalah salah satu kisah pengabdian dan kesenian yang menakjubkan, di mana setiap batu menceritakan sebuah kisah, dan setiap sudut merupakan bukti kecerdikan manusia.

Hal pertama yang mengejutkan tentang Kuil Kailasa adalah asal usulnya: kuil ini dibangun pada abad ke-8, pada masa pemerintahan Raja Krishna I dari dinasti Rashtrakuta. Berbeda dengan konstruksi konvensional, pengrajin memulai dari atas batu dan menggali ke bawah, menghilangkan lebih dari 200.000 ton batu. Bayangkan besarnya upaya yang dilakukan: bekerja tanpa teknologi modern, dengan pahat dan palu, para perajin ini tidak hanya membuat patung candi, tetapi juga menciptakan figur-figur kompleks, pilar-pilar yang detail, dan ruang-ruang yang saling berhubungan.

Sesuatu yang sering luput dari perhatian adalah perencanaannya yang canggih. Kuil ini tidak hanya merupakan keajaiban estetika tetapi juga prestasi teknik. Ini memiliki struktur yang jelas, dengan koridor, jendela dan tangga yang menunjukkan pengetahuan arsitektur dan perencanaan kota tingkat lanjut. Selain itu, patung-patung yang menghiasi dindingnya bukan sekadar dekorasi: patung-patung tersebut menceritakan kisah-kisah dari Rgveda, Mahabharata, dan Ramayana, menjadikan Kailasa sebagai kitab batu yang menceritakan mitologi Hindu.

Bagi traveler modern, mengunjungi Candi Kailasa seperti masuk ke dalam kapsul waktu. Disarankan untuk pergi lebih awal untuk menghindari keramaian sehingga dapat diam-diam menghargai keagungan tempat tersebut. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara bulan November dan Maret, saat cuaca lebih sejuk. Jangan lupa membawa air dan topi, karena tempat ini bisa menjadi sangat panas.

Saat Anda menjelajahi kuil, penting untuk diingat bahwa Anda sedang berjalan melewati sejarah berabad-abad. Setiap patung, setiap ukiran, mempunyai cerita tersendiri. Dianjurkan untuk menyewa pemandu lokal untuk memahami sepenuhnya kekayaan sejarah dan budaya candi.

Kuil Kailasa bukan hanya tempat kekaguman arsitektural, namun juga tempat kedamaian dan spiritualitas. Beberapa pengunjung menggambarkan perasaan ketenangan yang luar biasa saat berjalan melewati aulanya. Kuil ini, yang diukir dari batu hidup, merupakan pengingat bahwa pada zaman dahulu, iman dan pengabdian benar-benar dapat memindahkan gunung. Perjalanan ke tempat ini bukan sekedar wisata jalan-jalan, melainkan perjalanan melintasi waktu, seni, dan pengabdian yang tak tergoyahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline