Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Mengunjungi Kuil Surga di Tiongkok, Menyelami Suasana yang Menghentikan Waktu

Diperbarui: 11 September 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kuil Surga di Beijing, sumber: expedia.com.sg)

Tahukah Anda bahwa candi surga di China dirancang untuk berbicara dengan dewa?

Di jantung kota Beijing terdapat salah satu monumen paling misterius di Tiongkok: Kuil Surga. Kompleks megah ini, dibangun pada masa Dinasti Ming pada tahun 1420, dianggap sebagai jembatan antara manusia dan para dewa. Dengan bentuk geometris yang selaras sempurna dan arsitektur yang megah, kuil ini tidak hanya menjadi tempat sembahyang, tetapi juga merupakan instrumen yang dirancang secara presisi agar kaisar dapat berkomunikasi langsung dengan surga, alam para dewa menurut kepercayaan Tiongkok.

Kuil Surga memiliki arsitektur unik yang kaya akan simbolisme. Setiap detail desainnya dirancang untuk mewakili hubungan antara dunia duniawi dan surgawi. Ruang Doa untuk Panen yang Baik, misalnya, berbentuk lingkaran melambangkan langit, sedangkan alasnya berbentuk persegi melambangkan bumi. Menurut kosmologi Tiongkok kuno, langit berbentuk bulat dan bumi berbentuk persegi, sehingga desain candi merupakan cerminan langsung dari kepercayaan bahwa kaisar, sebagai Putra Langit, adalah mediator antara kedua dunia.

Salah satu misteri paling menarik dari Kuil Surga adalah kapasitas akustiknya. Arsitek Dinasti Ming berhasil menciptakan ruang di mana bisikan pun dapat menempuh jarak yang sangat jauh. Di Teras Melingkar, juga dikenal sebagai Altar Surga, jika seseorang berbicara pada titik tertentu, suaranya akan diperkuat dengan cara yang hampir supernatural, seolah-olah mereka didengar oleh kekuatan tak kasat mata. Efek akustik ini diyakini digunakan selama ritual untuk mensimulasikan suara para dewa yang menanggapi doa kaisar.

Selain fungsi keagamaannya, Kuil Surga juga menjadi tempat ritual pertanian. Setiap tahun, kaisar melakukan upacara untuk memastikan panen yang baik, berdoa kepada surga agar membawa hujan dan kemakmuran ke negerinya. Upacara-upacara ini adalah momen-momen yang sangat khidmat, di mana aturan-aturan ketat dipenuhi untuk menghormati para dewa, dengan menggunakan pengorbanan hewan dan persembahan makanan. Kaisar, dalam perannya sebagai mediator, dipandang penting dalam menjaga keseimbangan antara langit dan bumi, dan kesalahan apa pun dalam ritual dapat diartikan sebagai pertanda buruk.

Selama berabad-abad, Kuil Surga telah menjadi tempat misteri, tempat arsitektur dan spiritualitas terjalin dengan cara yang menakjubkan. Meskipun kemajuan modernitas, tempat ini tetap menjadi situs suci yang tetap mempertahankan aura mistisnya. Saat ini, ini adalah simbol budaya Tiongkok dan Situs Warisan Dunia UNESCO. Namun, rahasia di balik akustik sempurna dan desain surgawinya masih menarik perhatian para peneliti dan orang-orang yang penasaran, yang berupaya mengungkap bagaimana para arsitek kuno berhasil menciptakan ruang yang begitu sempurna untuk komunikasi ilahi.

Mengunjungi Kuil Surga ibarat menyelami suasana yang seolah menghentikan waktu. Keagungan bangunannya dan kedamaian yang terpancar dari tamannya mengundang refleksi. Berjalan melalui pekarangannya, orang pasti bertanya-tanya berapa banyak rahasia yang masih tersembunyi di balik batu-batu yang menjadi saksi dialog antara surga dan para kaisar. Tempat ini, yang kaya akan sejarah dan misteri, terus berbicara kepada mereka yang berani menjelajahinya, mengundang mereka untuk menemukan lebih banyak tentang tujuan sakralnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline