Apakah Pemasaran Media Sosial Sudah Mati? Mulailah Agensi Pemasaran AI Sebagai Gantinya!
Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran media sosial (SMM) telah menjadi strategi andalan bagi bisnis dari semua ukuran. Namun, dengan perubahan perilaku konsumen, algoritma yang terus berkembang, dan munculnya kecerdasan buatan (AI), banyak yang mulai mempertanyakan apakah pemasaran media sosial tradisional masih efektif.
Beberapa bahkan berpendapat bahwa sudah saatnya untuk beralih dan fokus pada pemasaran yang digerakkan oleh AI. Apakah pemasaran media sosial sudah mati? Mari selami masalah ini dan jelajahi mengapa memulai agensi pemasaran AI mungkin menjadi hal besar berikutnya.
Kemunduran Pemasaran Media Sosial
Akan berlebihan jika dikatakan bahwa pemasaran media sosial sudah mati, tetapi pemasaran ini tentu menghadapi tantangan yang telah menyebabkan banyak pemasar memikirkan kembali strategi mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa SMM kehilangan daya tariknya:
1. Jangkauan Organik Menurun: Jangkauan organik pada platform seperti Facebook dan Instagram telah anjlok. Algoritma memprioritaskan konten dari teman dan keluarga, yang berarti bahwa bisnis harus membayar untuk memastikan postingan mereka dilihat. Perubahan ini membuat merek semakin sulit berkembang tanpa anggaran iklan yang signifikan.
2. Kejenuhan berlebihan: Kontennya terlalu banyak. Dengan jutaan bisnis yang bersaing untuk mendapatkan perhatian, tampil menonjol di ruang media sosial yang ramai menjadi semakin sulit. Audiens dibombardir dengan iklan dan promosi, yang menyebabkan "kelelahan iklan" di mana pengguna secara aktif menghindari konten bermerek.
3. Perubahan Perilaku Konsumen: Generasi muda, khususnya Gen Z, semakin menjauh dari platform media sosial tradisional demi opsi baru yang tidak terlalu mengganggu seperti TikTok atau aplikasi perpesanan pribadi. Cara konsumen berinteraksi dengan konten berubah, dan SMM mungkin tidak lagi relevan untuk menjangkau audiens ini.
4. Peningkatan Biaya: Seiring menurunnya jangkauan organik, biaya iklan media sosial berbayar terus meningkat. Bisnis merasa semakin sulit untuk membenarkan kenaikan biaya ini, terutama ketika laba atas investasi (ROI) tidak sekuat dulu.
Munculnya AI dalam Pemasaran