Harta Karun Tutankhamun: Bros Scarab Yang Berisi Misteri
Bros scarab Tutankhamun, permata langka yang berasal dari Dinasti ke-18 pada masa pemerintahan firaun muda (1334-1325 SM), merupakan bukti penguasaan keahlian Mesir kuno. Terbuat dari emas, lapis lazuli, akik, pirus, dan feldspar, jimat bersayap dengan tinggi 9 cm dan lebar 10,5 cm ini adalah sebuah karya seni sejati.
Penemuannya di makam Tutankhamun pada tahun 1922 oleh Howard Carter menandai tonggak sejarah Egyptology. Kekayaan bahan dan simbolisme scarab, yang dianggap sebagai jimat perlindungan dan kelahiran kembali, menjadikan karya ini sebagai harta yang tak ternilai harganya.
Simbol Kekuasaan dan Perlindungan
Scarab adalah simbol kekuasaan dan perlindungan di Mesir kuno. Serangga ini diyakini mewakili siklus kehidupan, kematian dan kelahiran kembali, menjadikannya jimat yang sangat berharga. Bros Tutankhamun, dengan desain bersayap, membangkitkan gagasan transformasi dan perlindungan ilahi.
Harta Karun Bahan Berharga
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bros, seperti emas, lapis lazuli, akik, pirus, dan feldspar, tidak hanya mencerminkan kekayaan firaun, tetapi juga keterampilan para pengrajin Mesir. Kombinasi bahan-bahan berharga ini menciptakan efek visual yang menakjubkan, meningkatkan keindahan dan simbolisme jimat.
Penemuan yang Menakjubkan Dunia
Penemuan makam Tutankhamun pada tahun 1922 oleh arkeolog Howard Carter, setelah bertahun-tahun melakukan pencarian di Lembah Para Raja, merupakan peristiwa yang luar biasa. Makam tersebut, ditemukan utuh, mengungkap keagungan budaya Mesir dan mengungkap harta karun berupa benda-benda berharga, termasuk bros scarab. Makam tersebut berisi lebih dari 5.000 benda, banyak di antaranya terbuat dari emas, memberikan informasi berharga tentang kehidupan dan adat istiadat pada masa itu.
Warisan yang Bertahan Seiring Waktu