Tahukah Anda bahwa Candi Angkor Wat di Kamboja sesuai dengan Rasilasi?
Di jantung hutan Kamboja, berdiri salah satu monumen kemanusiaan yang paling mengesankan dan penuh teka-teki: kuil Angkor Wat. Dibangun pada abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II dari Kekaisaran Khmer, candi-candi ini tidak hanya merupakan keajaiban arsitektur, tetapi juga merupakan cerminan dari penguasaan dan pengetahuan astronomi para pembangunnya.
Salah satu fakta paling menarik tentang Angkor Wat adalah kuil-kuilnya sejajar dengan konstelasi tertentu di langit malam. Fakta ini telah membingungkan para arkeolog dan astronom selama beberapa dekade. Menurut penelitian terbaru, kuil-kuil tersebut secara khusus sejajar dengan konstelasi Draco, menunjukkan bahwa bangsa Khmer memiliki pemahaman mendalam tentang astronomi dan mungkin menggunakan pengetahuan ini untuk tujuan keagamaan dan upacara.
Keselarasan candi dengan bintang menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Bagaimana para pembangun zaman dahulu mencapai ketepatan seperti itu tanpa teknologi modern? Apa sebenarnya tujuan penyelarasan ini? Beberapa teori menyatakan bahwa kuil digunakan sebagai semacam kalender astronomi, membantu memprediksi peristiwa penting seperti titik balik matahari dan ekuinoks, yang penting untuk pertanian dan ritual keagamaan.
Selain kesejajaran langitnya, Angkor Wat juga menyimpan misteri lainnya. Dindingnya ditutupi ukiran rumit yang menceritakan kisah-kisah epik dari agama Hindu dan Budha, namun ada juga penggambaran makhluk dan pemandangan mitologis yang belum sepenuhnya dipahami. Ukiran-ukiran ini membuat beberapa orang berspekulasi tentang adanya pengetahuan yang hilang atau bahkan kontak dengan peradaban kuno di belahan dunia lain.
Fakta menarik lainnya adalah Angkor Wat ditemukan kembali oleh penjelajah Eropa pada abad ke-19, setelah ditinggalkan dan direklamasi oleh hutan selama berabad-abad. Sejak itu, upaya restorasi telah mengungkap keajaiban tersembunyi dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dan adat istiadat Kerajaan Khmer. Namun, terlepas dari semua penelitian dan penemuan, Angkor Wat terus menyimpan rahasia yang terus memenuhi imajinasi orang-orang yang mengunjunginya.
Bagi mereka yang ingin menjelajahi Angkor Wat, disarankan untuk merencanakan kunjungan Anda pada musim kemarau, dari bulan November hingga Maret, saat cuaca paling mendukung. Pemandu lokal dapat memberikan penjelasan berharga tentang sejarah dan makna candi, dan jangan lupa membawa pakaian yang nyaman, tabir surya, dan air agar tetap terhidrasi.
Pada akhirnya, Angkor Wat bukan hanya bukti keterampilan dan pengabdian peradaban kuno, namun juga pintu gerbang menuju misteri kosmos yang masih coba kita ungkap. Mengunjungi situs ini seperti memulai perjalanan melintasi ruang dan waktu, di mana setiap batu menceritakan sebuah kisah dan setiap keselarasan bintang membisikkan rahasia dari masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H