Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Seni Mengejar yang Terbaik: Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati

Diperbarui: 18 Agustus 2024   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi Pria Bahagia, sumber: Pixabay)

Seni mengejar yang terbaik: Jalan menuju kebahagiaan sejati. Di dunia yang didorong oleh perbandingan terus-menerus, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan upaya mengejar kesuksesan tanpa henti, gagasan sederhana namun mendalam tentang melakukan yang terbaik dan menemukan kebahagiaan di dalamnya sering kali hilang.

Namun, mereka yang berhasil menyelaraskan hasrat mereka dengan upaya sehari-hari sering kali adalah mereka yang merasakan kepuasan yang lebih dalam dan bertahan lama. Gagasan bahwa "jika Anda dapat melakukan yang terbaik dan menjadi bahagia, Anda lebih maju dalam hidup dibandingkan kebanyakan orang" berbicara banyak tentang esensi sebenarnya dari kesuksesan dan kebahagiaan.

Mengejar Keaslian Pada intinya, konsep ini adalah tentang keaslian---jujur pada diri sendiri. Banyak orang menghabiskan hidup mereka mengejar penanda kesuksesan eksternal: kekayaan, status, dan penghargaan. Namun, upaya-upaya tersebut, meskipun pada dasarnya tidak salah, seringkali menyebabkan terputusnya hubungan antara siapa diri kita dan apa yang kita lakukan. 

(Ilustrasi Pria Bahagia, sumber: Pixabay)

Ketika kita memprioritaskan validasi eksternal ini dibandingkan hasrat dan bakat internal, kita berisiko kehilangan kontak dengan aktivitas dan minat yang benar-benar membuat kita bahagia. Disisi lain, mereka yang fokus melakukan yang terbaik---entah itu kerajinan, profesi, atau bahkan hobi---cenderung menjalani hidup dengan lebih otentik. Mereka memanfaatkan kekuatan dan kemampuan bawaan mereka, membukanya dengan cara yang memberikan kepuasan pribadi. 

Keaslian ini seringkali diterjemahkan menjadi semacam kebahagiaan yang tidak tergantung pada persetujuan atau pengakuan orang lain, melainkan pada rasa kepuasan yang mendalam. Kesalahpahaman tentang Kesuksesan Masyarakat sering menyamakan kesuksesan dengan pencapaian besar: menaiki tangga perusahaan, mendapatkan gaji enam digit, atau menjadi terkenal. Namun, meskipun pencapaian ini penting, belum tentu berarti kebahagiaan.

(Ilustrasi Pria Bahagia, sumber: Pixabay)

Faktanya, banyak cerita tentang kelelahan, stres, dan ketidakpuasan di antara orang-orang yang berprestasi menunjukkan bahwa kesuksesan, sebagaimana didefinisikan secara tradisional, tidak selalu membawa pada kehidupan yang memuaskan. Melakukan yang terbaik memungkinkan Anda mendefinisikan ulang kesuksesan sesuai keinginan Anda sendiri. 

Ini mungkin berarti menjadi pengrajin ulung, mengajar orang lain, menciptakan karya seni, atau sekadar menikmati rutinitas sehari-hari yang selaras dengan nilai dan minat Anda. Kebahagiaan yang didapat dari kesuksesan semacam ini bersifat sangat pribadi dan bertahan lama, jauh melebihi kepuasan sekilas yang didapat dari pencapaian eksternal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline