Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Alasan Mengapa Syukur adalah Rahasia Kebahagiaan

Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi Wanita sedang menikmati Keindahan, sumber: Pixabay)

Mengapa syukur adalah rahasia kebahagiaan? Di dunia yang serba cepat, di mana pencarian kesuksesan dan kekayaan materi seringkali mendominasi hidup kita, kita sering mengabaikan tindakan bersyukur yang sederhana namun mendalam. 

Namun, banyak penelitian dan kebijaksanaan kuno menunjukkan bahwa rasa syukur bukan sekadar emosi sesaat, namun merupakan alat ampuh yang secara signifikan dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan kita. 

Untuk memahami mengapa rasa syukur adalah rahasia kebahagiaan, kita perlu menggali dampaknya terhadap pola pikir, hubungan, dan kepuasan hidup kita secara keseluruhan. 

Ilmu Syukur

Penelitian dalam psikologi positif secara konsisten menunjukkan bahwa mempraktikkan rasa syukur dapat menghasilkan berbagai manfaat, termasuk peningkatan kebahagiaan, kesehatan fisik yang lebih baik, dan hubungan yang lebih kuat. 

Saat kita mengungkapkan rasa syukur, otak kita melepaskan dopamin dan serotonin---dua neurotransmitter yang penting untuk menciptakan perasaan puas dan gembira. Bahan kimia ini membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan bahkan meningkatkan kualitas tidur kita.

Singkatnya, semakin kita mempraktikkan rasa syukur, semakin terprogram otak kita untuk mencari hal-hal positif dalam hidup, sehingga menghasilkan pandangan yang lebih optimis. 

Pergeseran Fokus Dari Kelangkaan ke Kelimpahan 

Salah satu kontribusi rasa syukur yang paling signifikan terhadap kebahagiaan adalah dengan mengalihkan fokus kita dari kekurangan ke apa yang sudah kita miliki. Dalam masyarakat yang sering menekankan kelangkaan---gagasan bahwa kita tidak pernah berkecukupan---rasa syukur bertindak sebagai penyeimbang, mendorong kita untuk menghargai kelimpahan dalam hidup kita. 

Pergeseran perspektif ini dapat bersifat transformatif. Daripada terpaku pada apa yang tidak kita miliki, rasa syukur memungkinkan kita untuk menikmati momen saat ini dan mengenali berkah, besar dan kecil, yang memperkaya kehidupan kita sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline