Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Istana Versailles: Jendela ke Masa Lalu Kerajaan Prancis

Diperbarui: 11 Agustus 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi Istana Versailles Prancis, sumber:iStock)

Istana Versailles, Jendela ke Masa Lalu Kerajaan Prancis Di jantung Perancis, beberapa kilometer dari Paris yang semarak, terletak salah satu permata arsitektur dan budaya paling mempesona di Eropa: Istana Versailles. Istana megah ini tidak hanya menjadi simbol kemewahan kerajaan, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah Perancis, di mana setiap batu, setiap taman, dan setiap aula menceritakan sebuah kisah. Versailles memulai kehidupannya sebagai pondok berburu sederhana untuk Louis XIII.

Namun, putranya, Louis XIV, yang dikenal sebagai Raja Matahari, yang mengubah Versailles menjadi istana yang tiada duanya. Di bawah pemerintahannya, istana ini berkembang pesat, menjadi pusat kekuasaan dan kebudayaan Prancis. Di sini, Raja Matahari mengendalikan kaum bangsawan, menjaga mereka tetap dekat dan di bawah pengawasannya, sebuah strategi politik licik yang memperkuat kekuasaan absolutnya.

Berjalan melalui aula istana, orang hampir dapat mendengar gema intrik dan rahasia yang dibisikkan di istana. Setiap ruangan dihiasi dengan emas, kristal, dan karya seni yang mencerminkan kelebihan dan kemewahan zaman. Hall of Mirrors, dengan 357 cerminnya, menjadi saksi peristiwa sejarah penting, termasuk Perjanjian Versailles, yang mengakhiri Perang Dunia Pertama.

(Ilustrasi Istana Versailles Prancis, sumber:iStock)

Namun Versailles bukan sekadar istana; Kebunnya juga sama mengesankannya. Dirancang oleh Andr Le Ntre, taman-taman ini merupakan kemenangan simetri, perspektif, dan seni lanskap. Dengan air mancur yang penuh hiasan, patung-patung klasik, dan hamparan bunga yang dirawat dengan cermat, taman ini adalah surga kedamaian dan keindahan, kontras dengan kisah-kisah bergejolak yang terjadi di dalam tembok istana.

Sejarah Versailles juga merupakan sejarah Revolusi Perancis. Istana ini merupakan rumah terakhir Louis XVI dan Marie Antoinette sebelum revolusi menyeret mereka ke nasib tragis di Paris. Saat ini, Versailles tidak hanya merayakan kebesaran kerajaan, namun juga berfungsi sebagai pengingat akan rapuhnya kekuasaan dan kemewahan.

(Ilustrasi Istana Versailles Prancis, sumber:iStock)

Kesimpulannya, Istana Versailles bukan sekedar tujuan wisata, melainkan sebuah perjalanan menelusuri sejarah Perancis. Dari awal yang sederhana hingga perannya dalam pembentukan Perancis modern, Versailles tetap menjadi simbol kebesaran, kreativitas dan, pada akhirnya, transformasi. Berjalan-jalan melewati aula dan tamannya bukan hanya berjalan menelusuri sejarah, namun merupakan pengalaman tak terlupakan yang akan tetap ada dalam ingatan pengunjung lama setelah meninggalkan lahan megahnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline