Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Misteri Angka Delapan di Kota Acht Austria

Diperbarui: 10 Agustus 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kota Acht di Austria, Sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa di Austria ada kota yang merayakan nomor delapan loh? Pelajari tentang tradisi penasaran di kota Acht. Saya akan menceritakan sedikit tentang kota Acht di Austria kepada Anda, simak dan baca sampai selesai!

Di pegunungan Austria, tersembunyi di antara lembah hijau dan pemandangan indah, terletak sebuah kota kecil bernama Acht, nama yang berarti "delapan" dalam bahasa Jerman. Sudut menawan di negara Alpen ini memiliki sejarah yang menarik dan agak unik: pengabdiannya yang hampir mistis pada angka delapan, angka yang tidak hanya mendefinisikan nama kota, namun juga membentuk budaya, tradisi, dan bahkan kehidupan sehari-hari kota tersebut.

Hubungan Acht dengan angka delapan sudah ada sejak berabad-abad lalu, ketika menurut legenda setempat, sekelompok delapan biksu pengembara, mencari tempat untuk menetap, menemukan tempat berlindung di daerah tersebut saat terjadi badai. Ketenangan terjadi tepat pada pukul delapan pagi, dan ketika mereka melihat sekeliling, mereka memperhatikan bahwa bukit-bukit itu membentuk sosok yang, dari sudut pandang tertentu, menyerupai angka delapan raksasa. Yakin bahwa itu adalah tanda ilahi, mereka memutuskan untuk mendirikan komunitas kecil di tempat itu, mendedikasikan hidup mereka untuk refleksi dan bekerja selaras dengan alam.

Seiring berjalannya waktu, komunitas kecil tersebut semakin berkembang, namun penghormatan terhadap angka delapan tetap ada dan menyatu dalam setiap aspek kehidupan Acht. Penduduk mulai melihat angka sebagai simbol keseimbangan, pembaharuan dan keberuntungan. Oleh karena itu, di Acht, angka delapan bukan sekadar angka, melainkan elemen penting yang dapat ditemukan di mana-mana: rumah-rumah diberi nomor sedemikian rupa sehingga jumlahnya menjadi delapan, perayaan utama dirayakan pada tanggal delapan setiap bulannya, dan di kota, bahkan masakan tradisional disajikan dalam porsi delapan.

Salah satu tradisi yang paling menakjubkan adalah perayaan "Oktar", sebuah festival yang diadakan setiap delapan tahun sekali. Acara ini mempertemukan seluruh warga di alun-alun kota, dimana dilakukan serangkaian ritual dan kegiatan yang berkisar pada angka delapan. Pada masa Oktar, prosesi yang membawa delapan obor menyala, tarian dilakukan dalam kelompok yang terdiri dari delapan orang, dan kompetisi olahraga hanya memperbolehkan tim yang beranggotakan delapan orang, merupakan hal yang lumrah.

Arsitektur Acht juga mencerminkan daya tarik ini. Menara gereja lokal dirancang dengan delapan lonceng, dan pada jam menara lonceng, jamnya hanya ditandai dari satu hingga delapan. Jendela banyak rumah berbentuk segi delapan, dan di taman sering ditemukan air mancur dengan delapan pancaran air. Bahkan di toko-toko, harga seringkali berakhir pada delapan sen, sebagai cara untuk menarik kemakmuran menurut kepercayaan populer.

Namun, pengabdian pada angka delapan ini bukan sekadar soal tradisi. Penduduk Acht sangat percaya bahwa angka delapan membawa keberuntungan dan keharmonisan, dan mereka telah mewariskan warisan ini dari generasi ke generasi. Bagi mereka, masing-masing delapan biksu mewakili siklus baru, sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri dan bergerak maju dengan kekuatan yang sama seperti delapan biksu yang mendirikan komunitas mereka.

Terlepas dari ukuran dan keterasingannya, Acht telah menarik perhatian orang-orang dan wisatawan yang penasaran yang datang untuk menyaksikan perayaan unik ini dan menemukan keajaiban tempat di mana angka delapan bukan hanya sebuah simbol, namun juga cara hidup. 

Saat berkunjung ke Acht, mau tak mau seseorang akan merasa diselimuti suasana damai dan seimbang, seolah angka delapan, dengan bentuknya yang terus menerus dan tak ada habisnya, melambangkan hakikat waktu dan keberadaan. Jadi, di sudut kecil Austria ini, angka delapan menjadi lebih dari sekedar angka: ini adalah lambang identitas, sebuah tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad dan terus menentukan karakter kota unik di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline