Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Harta Karun Bunga Laut Kapal Karam Flor de la Mar

Diperbarui: 4 Agustus 2024   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kapal Flor de la mar, sumber: Freepik)

Harta Karun Bunga Laut: Sebuah kapal Portugis yang karam dan memuat kekayaan dari Malaka yang belum pernah ditemukan kembali. 

Di kedalaman laut, tersembunyi oleh ombak dan perjalanan waktu, terdapat harta karun yang telah memikat imajinasi para sejarawan, petualang, dan pencari harta karun selama berabad-abad. Ini adalah Flor de la Mar, sebuah kapal Portugis yang mengesankan yang berlayar menuju tempat yang tidak diketahui, sarat dengan kekayaan Malaka, namun tidak pernah mencapai tujuan akhirnya. Kapal ini, bagian penting dalam sejarah maritim, mewakili masa penemuan, penaklukan, dan keserakahan manusia yang tak terhindarkan.

Flor de la Mar dibangun di Lisbon pada awal abad ke-16, saat Portugal memimpin penjelajahan dunia yang dikenal. Dirancang untuk menjadi kapal perang dan kapal dagang, galleon ini adalah benteng terapung yang sesungguhnya. Dengan meriamnya yang megah dan konstruksinya yang kokoh, Flor de la Mar adalah bagian penting dalam strategi angkatan laut Portugis untuk menguasai jalur laut ke Asia.

(Kapal Flor de la mar, sumber: Freepik)

Pada tahun 1511, di bawah komando Afonso de Albuquerque, gubernur ndia Portugal, Flor de la Mar berpartisipasi dalam penaklukan Malaka, pusat komersial yang makmur di Semenanjung Malaya. Kota ini merupakan pusat perdagangan rempah-rempah, sutra, emas, dan segudang barang eksotik. Penaklukan Malaka bukan hanya merupakan pencapaian strategis bagi Portugis, tetapi juga memberi mereka akses terhadap kekayaan yang tak terbayangkan.

Setelah kemenangan tersebut, Flor de la Mar dipenuhi dengan harta karun yang belum pernah ada sebelumnya. Dikatakan bahwa di atas kapal terdapat sejumlah besar emas, perak, permata berharga, dan benda-benda yang dibuat dengan indah, yang merupakan bukti kekayaan dan keahlian Asia. Penjarahan ini bukan hanya materi; Ini mewakili kekuatan dan kejayaan kerajaan Portugis pada puncaknya.

Namun, takdir berkehendak lain untuk Flor de la Mar. Pada bulan November 1511, saat berlayar kembali ke Portugal, kapal tersebut menghadapi badai dahsyat di Selat Malaka. Melawan angin kencang dan gelombang raksasa, Flor de la Mar tidak dapat menahannya. Struktur kapal, yang telah melemah karena pelayanan dan pertempuran selama bertahun-tahun, digantikan oleh amukan alam. Pada suatu malam yang menentukan, galleon terbelah menjadi dua, dan dengan itu, harta karun itu tenggelam di kedalaman lautan.

(Kapal Flor de la mar, sumber: Freepik)

Berita tentang karamnya kapal Flor de la Mar menyebar dengan cepat dan bersamaan dengan itu, legenda harta karun yang hilang. Selama berabad-abad, lokasi pasti kapal karam telah menjadi bahan spekulasi dan pencarian yang sia-sia. Banyak orang yang mencoba menemukan sisa-sisa kapal galleon dan muatannya, namun laut, dalam keluasan dan misterinya, dengan ketat menjaga rahasianya.

Di luar nilai uangnya, harta karun ini mewakili babak menarik dalam Era Penemuan, masa petualangan yang penuh tantangan, penaklukan, dan transformasi global. Di laut dalam, di antara karang dan makhluk jurang, Flor de la Mar menunggu, sebuah pengingat abadi akan kejayaan dan tragedi sejarah manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline