Tahukah anda kalau di Italia ada kota hantu medieval yang terpaksa ditinggalkan pada tahun 1963 akibat longsor?
Bayangkan sebuah kota abad pertengahan yang bertengger di atas bukit, reruntuhan bangunannya menjulang di balik kabut, jalanannya yang sepi bergema dengan gaung masa lalu. Ini adalah Craco, sebuah kota menarik di wilayah Basilicata, Italia, yang ditinggalkan pada tahun 1963 meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dan imajinasi kolektif. Tempat yang indah dan penuh teka-teki ini menawarkan jendela ke masa lalu, mengundang siapa pun yang mengunjunginya untuk berjalan di antara sisa-sisanya dan belajar tentang sejarah penduduk kunonya.
Didirikan pada abad ke-8, Craco dibangun di posisi strategis di atas bukit, memungkinkan penghuninya memiliki pemandangan lembah yang indah dan melindungi diri dari kemungkinan penyerang. Lokasinya tidak hanya memberikan keamanan, tetapi juga memfasilitasi pertanian, berkat tanah subur yang mengelilingi kota. Selama berabad-abad, Craco berkembang sebagai pusat pertanian dan komersial, dengan ladangnya menghasilkan banyak tanaman gandum, pohon zaitun, dan anggur.
Pada abad ke-13, Craco mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan keluarga bangsawan Caracciolo, yang membangun banyak bangunan yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Menara Norman, yang didirikan pada tahun 1040, merupakan bukti pentingnya kota yang strategis. Pada periode ini, jumlah penduduk bertambah dan perekonomian lokal menjadi makmur, dengan dibangunnya gereja, biara dan alun-alun yang menjadi jantung kehidupan masyarakat.
Namun nasib Craco mulai berubah pada abad ke-19. Gempa bumi dan tanah longsor yang sering terjadi mulai melemahkan struktur kota. Letak geografis yang dulunya menawarkan keuntungan strategis kini terus menjadi ancaman. Meskipun terdapat upaya untuk mempertahankan dan memperkuat bangunan, situasinya menjadi tidak berkelanjutan.
Bencana terakhir terjadi pada tahun 1963 ketika tanah longsor besar memaksa kota tersebut dievakuasi. Penduduk Craco terpaksa meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pemukiman baru di lembah yang dikenal sebagai Craco Peschiera. Sejak itu, Craco tetap sepi, bangunannya bergantung pada waktu dan alam.
Saat ini, Craco telah menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan, pembuat film, dan orang-orang yang penasaran. Reruntuhannya telah menjadi lokasi beberapa film, termasuk "The Passion of the Christ" karya Mel Gibson. Pengunjung tertarik oleh aura misteri dan keindahan melankolis kota yang ditinggalkan, menjelajahi gang-gangnya, rumah-rumah yang runtuh, dan menara Norman yang megah yang masih berdiri, menantang waktu.