Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Erdstall: Sejarah Jaringan Terowongan Bawah Tanah Raksasa yang Melintasi Eropa

Diperbarui: 1 Agustus 2024   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Terowongan Erdstall, sumber: iStock)

Tahukah anda bahwa di bawah seluruh Eropa terdapat jaringan terowongan yang berusia 12.000 tahun dan masih menjadi misteri? Saya akan memberitahu  dan menceritakan sedikit tentang terowongan Erdstall kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Sejarah jaringan terowongan bawah tanah raksasa yang melintasi Eropa, berusia sekitar 12.000 tahun, merupakan perpaduan menarik antara arkeologi, misteri, dan legenda. Terowongan ini, yang dikenal di beberapa kalangan sebagai "Erdstall", adalah sebuah teka-teki yang telah menangkap imajinasi para sejarawan, arkeolog, dan penggemar hal-hal yang tidak diketahui.

Di Awal penemuannya, terowongan ini ditemukan tersebar di seluruh benua Eropa, mulai dari Skotlandia hingga Turki. Meskipun cakupan geografisnya luas, terowongan-terowongan tersebut memiliki karakteristik yang sangat mirip: sempit, rendah dan, dalam banyak kasus, hampir tidak cukup besar untuk dilewati seseorang. Keseragaman dalam konstruksinya menunjukkan adanya tujuan atau desain yang sama, meskipun tujuan sebenarnya dari terowongan ini masih menjadi topik perdebatan.

Usia terowongan adalah aspek lain yang mencengangkan para peneliti. Berdasarkan teknik penanggalan dan bahan yang ditemukan di dalamnya, diperkirakan beberapa lorong bawah tanah ini berusia hingga 12.000 tahun, yang berarti mereka berada di akhir Zaman Es terakhir. Era ini merupakan periode perubahan besar di Eropa, baik dari segi iklim maupun pemukiman manusia, yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa terowongan-terowongan ini dibangun pada masa yang penuh gejolak tersebut.

(Terowongan Erdstall, sumber: iStock)

Sebuah teori menyatakan bahwa terowongan tersebut bisa saja berfungsi sebagai rute pelarian atau tempat persembunyian pada saat bahaya. Hipotesis ini diperkuat oleh kurangnya bukti adanya pemukiman jangka panjang di dalam terowongan, seperti area tidur atau memasak. Namun, beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini tidak sepenuhnya menjelaskan besarnya upaya dan upaya yang diperlukan untuk membangun struktur semacam itu di seluruh Eropa.

Teori menarik lainnya adalah bahwa terowongan tersebut mungkin memiliki tujuan seremonial atau spiritual. Beberapa budaya kuno percaya bahwa lorong bawah tanah mengarah ke dunia yang lebih rendah atau merupakan bagian dari praktik ritual. Namun, kurangnya artefak upacara atau ikonografi keagamaan di sebagian besar terowongan ini membuat teori ini sulit dibuktikan.

Meskipun banyak dilakukan penggalian dan penelitian, terowongan ini tetap penuh teka-teki. Pertanyaan tentang siapa yang membangunnya, bagaimana mereka mencapai prestasi tersebut dengan peralatan yang terbatas pada saat itu, dan yang terpenting, mengapa, masih belum terjawab. Erdstall adalah pengingat betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang beberapa aspek sejarah kuno dan bagaimana, bahkan di era modern, ada misteri yang menunggu untuk ditemukan.

Perdebatan seputar terowongan ini terus berlanjut, menarik para ahli di berbagai bidang seperti teknik, arkeologi, dan mitologi. Seiring kemajuan teknologi, kemungkinan-kemungkinan baru terbuka untuk mengeksplorasi dan memahami struktur misterius ini dengan lebih baik. Mungkin, di masa depan, kita akhirnya akan mengungkap rahasia jaringan terowongan bawah tanah raksasa yang membentang di Eropa, namun untuk saat ini, terowongan tersebut tetap menjadi pengingat menarik akan kedalaman masa lalu kita yang masih belum dijelajahi.

Meskipun usianya sudah tua, banyak dari terowongan ini menunjukkan konstruksi yang canggih. Beberapa memiliki lorong bercabang, ruang tersembunyi, dan pintu jebakan. Desainnya yang sering kali sempit dan rendah menunjukkan bahwa bangunan tersebut tidak dibangun untuk tempat tinggal biasa atau lalu lintas massal, sehingga menambah misteri tentang tujuan sebenarnya. Terowongan bawah tanah kuno banyak ditemukan di beberapa negara Eropa, antara lain Austria, Jerman, Prancis, Skotlandia, bahkan Turki. Distribusi geografis yang luas ini membuat para peneliti berspekulasi tentang kemungkinan adanya jaringan yang terhubung atau setidaknya teknik konstruksi bersama antara budaya yang berjauhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline