Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Konteks Narasi Ibu Hebat Para Pemimpin Hebat

Diperbarui: 29 Juli 2024   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ratu Hebat, sumber: iStock)

Tahukah anda ibu hebat yang membentuk kursus sejarah? Dalam sejarah umat manusia, tokoh-tokoh heroik berdiri sebagai pilar keberanian dan keteguhan hati. Di antara mereka, ada kelompok yang sering tertinggal, bukan karena kurangnya keberanian, namun karena kerendahan hati yang memberikan dampak besar: para ibu. Kisah ini menggali kehidupan beberapa ibu yang tindakannya tidak hanya menentukan nasib anak-anaknya, namun juga meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam perjalanan sejarah.

Salah satu tokoh pertama adalah Olympias dari Epirus, ibu dari Alexander Agung. Pada abad ke-4 SM, wanita ini tidak hanya menjadi permaisuri kerajaan Makedonia, tetapi juga ahli strategi yang memastikan putranya naik takhta. Olympias, yang dikenal karena kecerdasan dan kegigihan politiknya, mempunyai pengaruh yang menentukan dalam membentuk pemimpin yang pada akhirnya akan menaklukkan sebagian besar dunia yang dikenal. Perlindungan dan bimbingan politiknya yang kuat berperan penting dalam pendidikan Alexander dan naiknya kekuasaan.

(Ratu Hebat, sumber: iStock)

Menyeberang ke konteks yang lebih modern, kita bertemu Irena Sendler di Warsawa pada Perang Dunia II. Meski bukan seorang ibu dalam arti biologis saat melakukan tindakan heroiknya, Sendler menjadi sosok ibu bagi hampir 2.500 anak Yahudi yang ia selamatkan dari Ghetto Warsawa. Dengan menggunakan posisinya sebagai pekerja sosial, ia mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk memindahkan anak-anak ke dalam kotak, karung, dan ambulans, sehingga memberi mereka kesempatan untuk hidup jauh dari kengerian Nazi. Keberanian dan pengorbanannya mewakili semangat keibuan yang terbaik: melindungi orang yang tidak bersalah, apapun resikonya.

(Ratu Hebat, sumber: iStock)

Di Amerika, selama abad ke-20, kita menjumpai sosok Alberta Williams King yang mengesankan, ibu dari Martin Luther King Jr. Alberta tidak hanya membesarkan salah satu pemimpin gerakan hak-hak sipil yang paling simbolis di Amerika Serikat, tetapi juga dia adalah seorang aktivis dalam dirinya sendiri. Pengaruhnya terhadap Martin sangat besar, menanamkan dalam dirinya nilai-nilai kesetaraan dan keadilan sejak usia dini, landasan yang pada akhirnya akan membawa Amerika menuju fajar baru inklusi dan hak-hak sipil.

Para wanita ini, dan banyak wanita lain yang tidak disebutkan di sini, memiliki kesamaan sifat: ketahanan. Kehidupan mereka dijalin dengan benang tantangan dan kemenangan, dan melalui kerja keras, cinta, dan pengorbanan mereka, mereka tidak hanya membentuk anak-anak mereka, namun juga dunia di sekitar mereka. Masing-masing, dengan caranya masing-masing, memainkan peran heroik yang melampaui waktu dan terus menginspirasi generasi mendatang.

Dalam merayakan para ibu yang heroik ini, kita ingat bahwa sejarah tidak hanya dibentuk di medan perang atau di aula istana, namun juga dalam tindakan diam-diam yang penuh keberanian dan cinta di rumah-rumah di seluruh dunia. Oleh karena itu, ibu tidak hanya memberi kehidupan, namun juga membentuk masa depan dengan setiap tindakan dan keputusan, membentuk dunia dengan cara yang sering kali tidak terlihat namun bermakna selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline