Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Oymyakon, Kota Terdingin di Dunia

Diperbarui: 25 Juli 2024   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Oymyakon, sumber: iStock)

Terletak di Siberia yang luas dan terpencil, kota kecil Oymyakon dikenal sebagai tempat berpenghuni terdingin di planet ini. Pemukiman terpencil ini, dengan populasi hanya 500 orang, telah menarik perhatian dunia karena suhu ekstrem dan kemampuannya menentang sifat manusia.

Oymyakon, yang ironisnya diterjemahkan menjadi "air yang tidak membeku", mencatat suhu serendah -67,7 derajat Celcius. Rekor ini dibuat pada tahun 1933, dan sejak itu, kota ini mempertahankan ketenarannya sebagai sudut terdingin di mana manusia memutuskan untuk tinggal. Namun apa yang menyebabkan orang-orang ini menghadapi kondisi ekstrim seperti itu?

Kehidupan di Oymyakon selalu penuh tantangan. Selama bulan-bulan musim dingin, yang bisa berlangsung hingga sembilan bulan, siang hari pendek dan malam tidak ada habisnya. Infrastruktur kota disesuaikan dengan kondisi, dengan rumah-rumah yang dibangun di atas panggung untuk mencegah panas dari rumah-rumah mencairkan lapisan es. Pipa air hampir tidak ada, dan layanan dasar seperti listrik dan gas sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Penduduk Oymyakon telah mengembangkan cara cerdik untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak bersahabat ini. Pola makannya, misalnya, sebagian besar berbasis daging, karena pertanian hampir tidak mungkin dilakukan karena tanah yang beku. Ikan beku dan daging rusa merupakan makanan pokok, dan teknik pengawetan sangat penting untuk memastikan pasokan yang konstan selama musim dingin yang panjang.

(Oymyakon, sumber: iStock)

Meski kondisinya sulit, kehidupan di Oymyakon memiliki aspek positifnya. Masyarakatnya sangat erat, ikatan kekeluargaan dan lingkungan sangat kuat. Perayaan dan kemeriahan setempat memberikan momen kegembiraan dan kebersamaan di tengah cuaca dingin yang tak henti-hentinya. Selain itu, lanskap musim dingin Siberia memiliki keindahan yang alami dan spektakuler yang hanya dapat ditandingi oleh beberapa tempat di dunia.

Isolasi Oymyakon juga melindungi penduduknya dari banyak pandemi dan masalah global yang mempengaruhi belahan dunia lain. Kemandirian dan ketahanan merupakan ciri khas warga yang berani menghadapi tantangan sehari-hari yang dibebankan alam kepada mereka.

Ketenaran Oymyakon telah menarik semakin banyak wisatawan pemberani yang ingin merasakan langsung kondisi ekstremnya. Para pengunjung ini, meskipun hanya sementara, diterima dengan keramahtamahan dan rasa ingin tahu. Kedatangan orang asing membawa sedikit peningkatan ekonomi namun cukup menggembirakan bagi kota ini, meskipun hal ini juga menimbulkan tantangan dalam hal keberlanjutan dan pelestarian cara hidup masyarakat setempat.

Oymyakon tidak hanya terkenal karena suhunya yang ekstrim, tetapi juga karena letak geografisnya yang unik. Letaknya di "Kutub Dingin", sebuah wilayah di Yakutia, Rusia, dimana kondisi cuaca ekstrim disebabkan oleh posisinya yang berada di lembah yang dikelilingi pegunungan. Lembah ini bertindak sebagai perangkap alami bagi udara dingin, menyebabkan suhu turun ke tingkat yang sangat rendah.

Oymyakon dikenal juga karena ketahanan penduduknya. Fakta yang aneh adalah sekolah hanya tutup ketika suhu turun di bawah -52 derajat Celcius. Meskipun cuaca dingin, anak-anak secara teratur menghadiri kelas-kelas, menunjukkan kemampuan beradaptasi dan kekuatan komunitas yang luar biasa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline