Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Sejarah Islam di Spanyol

Diperbarui: 17 Juli 2024   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Masjid Cordoba Spanyol, sumber:iStock)

Warisan apa yang ditinggalkan umat muslim di Spanyol? Tahukah anda bahwa pengaruhnya masih bertahan dalam bidang arsitektur, ilmu pengetahuan, dan budaya? Saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah umat muslim di Spanyol, simak dan baca sampai selesai!

Kehadiran umat Islam di Spanyol yang berlangsung sejak tahun 711 hingga 1492 meninggalkan warisan luar biasa yang sangat mewarnai sejarah, budaya, dan jati diri bangsa. Periode yang dikenal dengan Al-Andalus ini merupakan era hidup berdampingan, konflik, pertukaran budaya dan kemajuan signifikan di berbagai bidang.

Umat Islam memperkenalkan teknik irigasi canggih ke Spanyol, seperti sistem acequia, yang mengubah daerah yang sebelumnya gersang menjadi lahan subur. Mereka menanam produk-produk yang sampai saat itu belum dikenal di Eropa, seperti beras, terong, tebu, dan berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran.

(Kota Seville Spanyol, sumber: iStock)

Di bidang arsitektur, umat Islam memperkenalkan gaya dan teknik yang mengubah lanskap Spanyol. Contohnya adalah Alhambra di Granada, sebuah benteng dan istana megah yang melambangkan kecanggihan dan kemewahan seni Islam. Pola geometrisnya yang rumit, teras yang dihiasi ubin dan air mancur, serta perpaduan arsitektur dengan alam, merupakan bukti kehalusan artistik pada zaman tersebut. Contoh luar biasa lainnya adalah Masjid Crdoba, yang terkenal dengan hutan kolom dan lengkungan dua warna, yang mencerminkan sintesis gaya Romawi, Gotik, Bizantium, dan Umayyah.

Kontribusi umat Islam terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan akademik di Spanyol juga sama pentingnya. Di kota-kota seperti Crdoba, Seville, dan Toledo, pusat-pusat pembelajaran didirikan yang menarik para sarjana dari seluruh dunia abad pertengahan. Di pusat-pusat ini, karya-karya klasik Yunani dan Romawi diterjemahkan dan diperluas, memberikan pengetahuan di bidang-bidang seperti kedokteran, astronomi, matematika dan filsafat. Karya-karya pemikir seperti Averroes dan Ibn al-Khatib meninggalkan warisan abadi dalam pemikiran Barat.

(Alhambra Spanyol, sumber: iStock)

Pengaruh Muslim juga terlihat jelas dalam bahasa dan keahlian memasak Spanyol. Kata-kata seperti 'minyak', 'gula', dan 'jeruk' berasal dari bahasa Arab, dan banyak hidangan tradisional Spanyol, seperti gazpacho dan paella, memiliki ciri pertukaran kuliner selama berabad-abad. Sistem irigasi yang diperkenalkan oleh umat Islam mengubah pertanian, memungkinkan budidaya produk seperti beras dan buah jeruk.

Selain itu, umat Islam meninggalkan jejak yang mendalam pada musik dan seni. Musik Flamenco, misalnya, berakar pada ritme dan lagu Arab dan Berber. Dalam seni, pengaruh Islam terlihat pada keramik, tekstil, dan pertukangan, dengan ciri khas motif geometris dan bunga.

Yang terakhir, warisan Muslim di Spanyol merupakan pengingat menarik akan masa ketika berbagai budaya dan agama hidup berdampingan, terkadang secara harmonis dan terkadang bertentangan, namun selalu berkontribusi pada kekayaan mosaik sejarah umat manusia. Warisan ini hidup, tidak hanya di monumen dan karya seni, namun juga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Spanyol, dalam bahasa, makanan, dan tradisi mereka. Sejarah Al-Andalus, dalam banyak hal, merupakan kisah pertemuan dan perpaduan, adaptasi dan transformasi, yang terus bergema di Spanyol kontemporer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline