Lihat ke Halaman Asli

Nadya Putri

Freelancer

Dinasti Ottoman: Kisah Epik Penuh lntrik dan Ambisi

Diperbarui: 10 Juli 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(lstanbul, Trkiye, sumber: depositphotos/seqoya)

Kesultanan Utsmani telah berhasil menaklukkan benteng pertahanan dari Konstantinopel oleh Sultan Mehmed ll. Tapi tahukah anda bagaimana kerajaan ini tercipta? Tahukah anda Osman I ? Di sini saya menceritakan semuanya kepada anda, mulai dari terbentuknya Kesultanan Ottoman sampai berakhirnya masa Kekhalifahan dan menjadi Negara Turki yang sekarang kita kenal.

Di dataran luas Anatolia, wilayah yang terletak di Turki modern, lahirlah sebuah kekuatan yang pada akhirnya akan menjadi salah satu kerajaan terbesar dan bertahan lama dalam sejarah: Kekaisaran Ottoman. Kisah mereka dimulai dengan langkah-langkah kecil di dunia yang terus berubah, didominasi oleh kesultanan dan emirat kuat yang berjuang untuk menguasai wilayah dan kekuasaan.

Semuanya bermula dari seorang pemimpin suku bernama Ertugrul, yang pada abad ke-13 memimpin sekelompok pengembara Turki dari suku Kay. Suku ini, seperti suku lainnya, bermigrasi dari Asia Tengah ke Anatolia untuk melarikan diri dari bangsa Mongol. Ertugrul dan sukunya menetap di perbatasan Kesultanan Rm, sebuah negara Muslim yang muncul setelah jatuhnya Kekaisaran Bizantium di wilayah tersebut. Menjadi pemimpin yang licik dan berani, Ertugrul menjalin aliansi dengan sultan setempat dan dengan cepat mendapatkan pengakuan dan wilayah.

(lstanbul, Trkiye, sumber: depositphotos/seqoya)

Pendiri sebenarnya Kesultanan Utsmaniyah adalah Osman I, putra Ertugrul. Osman konon mendapat mimpi kenabian di mana ia melihat sebatang pohon raksasa tumbuh dari pusarnya, yang cabang-cabangnya membentang di tiga benua. Mimpi ini diartikan sebagai pertanda bahwa keturunannya akan menciptakan sebuah kerajaan besar. Terinspirasi oleh visi ini, Osman l melakukan kampanye militer untuk memperluas wilayahnya, memanfaatkan jatuhnya Kesultanan Rm.

Di bawah kepemimpinan Osman, Ottoman mengadopsi strategi militer dan administratif yang efektif. Alih-alih menjarah kota-kota yang ditaklukkan, mereka malah memasukkannya ke dalam negara mereka yang sedang berkembang, memungkinkan penduduknya melanjutkan kehidupan sehari-hari sambil membayar pajak kepada pemerintahan Ottoman yang baru. Kebijakan toleransi dan kemampuan beradaptasi ini merupakan hal mendasar bagi perluasan dan konsolidasi kekaisaran pada tahun-tahun awalnya.

(lstanbul, Trkiye, sumber: depositphotos/seqoya)

Seiring berjalannya waktu, Dinasti Ottoman terus melanjutkan ekspansinya. Di bawah pemerintahan Orhan, putra Osman, Ottoman menaklukkan kota Bursa pada tahun 1326, yang menjadi ibu kota pertama kekaisaran yang baru muncul. Penaklukan ini menandai titik balik, karena memungkinkan Ottoman untuk mendapatkan pijakan di wilayah tersebut, dari mana mereka melancarkan kampanye militer lebih lanjut.

Seiring berkembangnya kekaisaran, Kesultanan Utsmaniyah menghadapi banyak tantangan, mulai dari pemberontakan internal hingga ancaman eksternal. Namun, kemampuan mereka untuk beradaptasi dan belajar dari musuh-musuh mereka, serta kemampuan mereka untuk mengintegrasikan beragam budaya dan agama ke dalam sistem administrasi yang efisien, memungkinkan mereka mengatasi tantangan-tantangan ini dan melanjutkan ekspansi mereka.

(lstanbul, Trkiye, sumber: depositphotos/seqoya)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline