Lihat ke Halaman Asli

Nadya Yasmine Khaerunnisa

Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Negara Agraris Harus Siap Hadapi Krisis

Diperbarui: 10 Juli 2024   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah Persawahan Garut | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pernah dengar istilah 'you are what you eat'? Istilah ini menjelaskan pada kita bahwa untuk memiliki tubuh yang sehat, kualitas makanan yang baik menjadi kunci utama.

Pengadaan makanan berkualitas ini tentunya sangat berkaitan dengan pengadaan pangan oleh para petani. Faktanya, saat ini kita harus bersiap, dunia akan menghadapi tiga krisis global, krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.

Sebagai salah satu negara agraris yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, krisis pangan merupakan hal yang sangat mendesak. Jangan sampai, sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia ini tidak dapat kita manfaatkan dengan baik. Jangan sampai pula kita memakan makanan yang kurang berkualitas akibat ulah sendiri.  

Berjuang untuk Kedaulatan Pangan 

Indonesia masih perlu berjuang untuk mencapai kedaulatan pangan. Menurut Serikat Petani Indonesia, kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas, gizi baik, dan sesuai secara budaya. Ini merupakan hak setiap orang untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan perikanan tanpa adanya subordinasi dari pasar internasional. 

Secara singkat, kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan yang berasal dari produksi lokal. Sangat disayangkan, hingga saat ini konsep kedaulatan pangan masih belum tercapai.

Meskipun demikian, negara sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan melakukan impor. Namun apakah hal tersebut merupakan solusi yang bijak?

Negara yang Gemar Impor

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia ini gemar impor pangan. Kebutuhan pangannya sangat tergantung dengan pasar internasional. Ada 9 bahan pokok di Indonesia, yaitu beras, susu, garam, bawang, gula, daging, minyak goreng, telur, dan ikan.

Sayangnya, selama 11 tahun terakhir Indonesia telah mengimpor 6 bahan pokok dari pasar internasional. Bahan pokok tersebut antara lain beras, susu, garam, bawang, daging, dan gula. Padahal, apabila ditarik lebih jauh, Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Seharusnya, apabila dikelola dengan baik, Indonesia bisa berdikari dalam urusan pangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline