Lihat ke Halaman Asli

Nadya Yasmine Khaerunnisa

Mahasiswa Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Kota Dibangun, Akses Belakangan

Diperbarui: 26 Juni 2024   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Katanya, Kecamatan Gedebage Kota Bandung akan menjadi pusatnya Kota Bandung di masa depan. Namun rasanya, pembangunan mercusuar di sekitar kecamatan ini tidak sejalan dengan pembangunan akses yang memadai. Sebagai warga asli kecamatan ini, setiap hari libur saya selalu bersiap untuk menghadapi kemacetan di sekitar kawasan Masjid Al-Jabar.

Akses menuju Masjid Al-Jabar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) masih harus melalui jalan yang cukup sempit. Apalagi jika melewati kawasan masjid Al-Jabar, setiap hari libur pasti akan terlihat wisatawan luar Kota Bandung yang sengaja datang berkunjung. Hal ini tentunya menimbulkan kemacetan parah, diperparah lagi apabila Persib Bandung mengadakan tanding di Stadion GBLA. 

Selain akses yang terbatas, pengelolaan PKL yang belum terarah juga menjadi suatu permasalahan. Bayangkan, akses jalan yang kecil menuju tempat wisata dipenuhi pkl dan bus setiap minggunya. Tentu warga lokal yang memiliki kepentingan untuk bepergian akan merasa terhambat.

Diharapkan akses menuju bangunan mercusuar di Kota Bandung ditingkatkan. Terutama, pemaksimalan rute transportasi umum dan penggunaan jalan tol yang berada di Kompleks Summarecon Bandung. Selain itu, diharapkan pembangunan akses juga memerhatikan aspek lingkungan. Karena banyak kawasan pemukiman, sawah, sungai di sekitar jalan tersebut. Pihak Pemkot Bandung harus bertindak tegas untuk menyelesaikan masalah ini agar rencana pembangunan pusat kota baru dapat tercapai dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline