Sebagai seorang pelajar, mahasiswa, atau bahkan pekerja, begadang merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi telinga. Ada kalanya tugas yang diberikan terasa terlalu banyak hingga untuk menyelesaikannya, dibutuhkan pengorbanan waktu, salah satunya dengan begadang. Begadang sama saja dengan mengorbankan waktu atau jam tidur yang seharusnya. Dikutip dari halodoc.com, remaja usia 14-17 tahun memiliki jam tidur ideal dengan waktu antara 8-10 jam per harinya. sedangkan dewasa usia 18-64 tahun memiliki jam tidur ideal 7-9 jam per harinya. Artikel lain menyatakan bahwa tidur paling sedikit adalah 5 jam sehari. Menurut para peneliti, tidur paling sedikit lima jam sehari dapat mengurangi kemungkinan beberapa masalah kesehatan kronis yang terjadi pada usia 50-an tahun. (detik.com)
Selain tidur yang cukup, kualitas dari tidur itu sendiri perlu diperhatikan. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan tidur dengan lampu mati, mengurangi konsumsi kopi, rajin berolahraga, dan menetapkan waktu tidur yang konsisten setiap malam. Seseorang dapat dikatakan memiliki kualitas tidur yang baik ketika ia dapat tidur dengan nyenyak dan tidak mudah terbangun. Seseorang dengan kebiasaan begadang, bisa berakibat dalam menurunnya kualitas tidur. salah satu akibatnya adalah kurang tidur. Hal ini tentunya bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Dalam artikel ini, kami akan memberitahu anda mengenai dampak-dampak begadang yang sekiranya belum diketahui.
- Menyebabkan masalah mental
Seseorang yang kurang tidur cenderung akan lebih mudah mengalami stress. Hal ini disebabkan lantaran tubuh akan memproduki hormon kortisol dalam jumlah banyak ketika begadang. Hormon kortisol merupakan hormon yang memicu terjadinya stress. Jika terjadi dalam kurun waktu yang panjang, stress dapat menimbulkan masalah mental lainnya seperti depresi.
- Menurunkan sistem kekebalan tubuh
Apabila tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, siste imunitas juga akan ikut menurun. Ini dapat menyebabkan orang yang sering begadang akan rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh virus seperti flu atau influenza. Selain itu, kekurangan tidur juga dapat menyebabkan lemas dan pusing yang tentunya akan menghammbat kegiatan sehari-hari.
- Memunculkan masalah kulit
Ketika tubuh dipaksa untuk begadang, hormon kortisol yang diproduksi oleh tubuh juga dapat menimbulkan permasalahan pada kulit. Hal ini dikarenakan hormon kortisol dapat merusak struktur kolagen pada kulit sehingga elastisitanya akan berkurang. Akibatnya, kulit akan mudah berjerawat, kusam, dan sebagainya.
- Berisiko memicu obesitas
Tidur baik dalam peningkatan hormon yang berfungsi dalam mengatur rasa lapar dan kenyang. Apabila kekurangan tidur, hormon ini tidak dapat bekerja secara maksimal yang menyebabkan tubuh akan terus menerus merasa lapar. Hal ini tentunya dapat memicu obesitas karena seseorang dapat makan secara terus menerus akibat kurangnya fungsi dari hormon tersebut.
- Penurunan fungsi otak
Jika seseorang kekurangan tidur, dapat berakibat pada berkurangnya daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, hingga berkurangnya konsentrasi. Hal ini dapat berbahaya pada beberapa situasi, misalnya saat berkendara. Penurunan fungsi otak dapat berakibat fatal pada pengendara yang tidak dapat berkonsentrasi.
- Meningkatnya risiko kanker
Selain dampak-dampak yang telah disebutan, begadang juga dapat menyebabkan peningkatan risiko seseorang untuk terkena kanker. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan begadang atau kurang tidur memiliki risiko terkena kanker lebih rentan daripada orang yang tidurnya cukup. Namun belum diketahui pasti apa penyebab hal ini terjadi, beberapa orang berasumsi bahwa hal ini berkaitan dengan stress dan kerusakan sel-sel tubuh.
Itulah beberapa dampak dari kebiasaan begadang yang dilakukan secara terus menerus. Apabila kamu merasa memiliki kesulitan akan memiliki kualitas dan waktu tidur yang baik, cobalah dengan berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, dan mengatur jam tidur. Jika masih belum dapat diatasi, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H