Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Gue Engga Sopan!

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gue ini produk hasil tempaan budaya timur. Sopan dan bisa menahan diri, sangat menghormati yang sono kalo lagi berhadapan sama orang lain. Reflex gue untuk engga menonjolkan diri sendiri sangat sempurna. Lingkungan gue membentuk gue seperti itu. Di tanah air tempat gue tumbuh dan berkembang, habislah orang yang berani bertindak begitu. Habis dikeroyok lingkungan, dituduh sombong dan tidak tau sopan santun. Lalu gue kesasar ke negeri orang. Kesasar mesti berhadapan dengan para bule. Tampang gue ya tetap tampang gue yang lama, cewek asia yang lembut. Ga kepikir untuk cat rambut jadi pirang dan pake lensa warna biru. Ga cocok. Tata krama gue masih asli seperti yang dibentuk selama masa gue tumbuh dalam budaya timur, sopan dan lembut. Reflex-nya masih ada. Yang baek sama gue sering protes kalo gue ini terlalu sering minta maaf. Dikit-dikit minta maaf. Yang bikin berabe tuh yang cari-cari kesempatan. Mentang-mentang gue mungil dan kelihatan lembut, beraninya menganggap remeh gue. Maaf ya, kalo ngehadapin yang ga sopan, gue engga sopan juga. Gue udah bertekad untuk tutup mulut, tutup mata, tutup telinga soal prototype orang asia. Peduli amat ama tampang gue kayak gimana, daripada di-injak-injak, mendingan engga sopan dikit. Kalau bicara sama gue, engga perlu berlagak seperti bicara sama bawahan yang bodoh, jabatan kita sama, bang Bule! Kalau ada yang engga ngerti, boleh tanya sama gue, atasan kita memilih gue karena gue memenuhi kualifikasi untuk posisi ini. Ga perlu ngelengos cuma gara2 tampang gue, bang Bule! Engga perlu berlagak sok pinter, karena ada banyak hal yang lebih gue kuasai daripada elo. Maaf, gue engga sopan menegur kayak gitu. Tapi cara menegur gue sopan dan maksud gue baik. Catatan hati untuk menebus hal yang kusembunyikan di balik topeng senyumku hari ini, inti-nya sama, pembawaannya beda. Rasanya lebih mengena kalau saat menegur sambil senyum-senyum, tapi emang lebih cape sih.. hehehe.. Untuk pembaca yang sedang berpuasa, selamat menunaikan ibadah puasa, ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline