Apa itu Semiotika?
Semiotika sastra adalah studi tentang tanda-tanda dan simbol-simbol dalam karya sastra juga mempelajari makna tokoh, termasuk mitos dan metafora yang terkait dengannya. Dalam konteks sastra, semiotika digunakan untuk memahami makna karya sastra seperti puisi, novel, dan cerita rakyat. Semiotika sastra mempelajari bagaimana tokoh-tokoh yang digunakan dalam karya sastra mempunyai makna kultural dan terkait dengan budaya serta bagaimana makna tersebut diinterpretasikan oleh pembaca.
Dalam semiotika sastra, Ferdinand de Saussure membagi hubungan antara penanda dan petanda berdasarkan kaidah yang disebut makna. Saussure juga membagi konsep semiosis menjadi tiga kategori: penanda dan signifikansi, langue dan parole, sinkronis dan diakronis, serta sintagmatik dan paradigmatik. Roland Barthes, ahli semiotika lainnya, memperkenalkan konsep semiologi yang berfokus pada analisis tanda dalam berbagai konteks, termasuk sastra.
Menurut Peirce (dalam Ratna, 2004:97), "Kehidupan manusia dipenuhi dengan tanda, dengan perantaraantanda-tanda, proses kehidupan menjadi lebih efisien,dengan perantaraan tanda-tanda pula manusiadapat berkomunikasi dengan sesamanya sekaligusmengadakan pemahaman yang lebih baik terhadapdunia. Dengan demikian manusia adalah homo semioticus".
Siapa Saja sih Tokoh Semiotika?
- A.J.Greimas, adalah seorang strukturalis dari Lithuania yang mengkhususkan diri dalam bidang semantik. Dua karyanya yang paling terkenal adalah Semantique Structurale (1966) dan Du Sens (1970). Greimas mengawali analisisnya terhadap teks sastra dengan mengkaji pasangan kata yang mempunyai makna berlawanan dalam satuan sintaksis. Ia berpendapat bahwa struktur semantik suatu kalimat menentukan struktur teks yang lebih luas.
- Tzvetan Todorov adalah seorang tokoh strukturalis Bulgaria. Seperti Greimas, Todorov juga sangat menekankan aspek linguistik atau tata bahasa dalam kajian karya sastra. Dalam mengkaji karyanya, Todorov terlebih dahulu membagi cerita menjadi tiga bagian (aspek): aspek semantik, sintaksis, dan linguistik. Dari ketiga aspek yang dipertimbangkan, Todorov memusatkan penelitiannya pada aspek sintaksis, yang mencakup keseluruhan struktur kalimat.
- Roland Barthes adalah seorang kritikus dan pemikir strukturalis Perancis yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan teori sastra. Bagi R. Barthes, bahasa bukan hanya alat untuk mengungkapkan emosi pengarang dalam sebuah karya sastra, tetapi juga isi karya sastra itu sendiri, sepanjang karya tersebut mempunyai makna. Salah satu karyanya yang terkenal, yang dimaksudkan untuk mengakhiri era strukturalisme dan menuju pasca-strukturalisme, adalah kajian tipologi naratif teks naratif de Balzac yang diterbitkan pada tahun 1970.
- Claude Lvi-Strauss adalah seorang antropolog Perancis yang fokus pada studi mitos dalam masyarakat dan dianggap sebagai pelopor strukturalisme dalam bidang antropologi. Studinya tentang mitologi membantu kita memahami bagaimana pikiran manusia membentuk struktur mitis. Strukturalisme Lvi-Strauss lahir dari gagasan bahwa ada kesamaan antara bahasa, pemikiran, dan struktur masyarakat. Konsep pertukaran dan komunikasinya menjadi dasar untuk memahami hubungan sosial dalam masyarakat. Baginya, struktur ini mengikat anggota masyarakat melalui interaksi sosial.
Apa saja sih kelebihan dan kekurangan Semiotika?
Kelebihan semiotik dalam menelaah karya sastra :
a) Memperindah karya sastra
b) Mengetahui keindahan karyasastra
c) Dalam penelitian analisisnyalebih spesifik dan komperhensif