Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Go Green sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat

Diperbarui: 15 November 2021   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan secara daring selama pandemi, para peserta Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah ke 77 (KKN RDR 77) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melaksanakan program kelompok dan individu dengan penuh semangat dan kompak. Salah satu program kelompok sekaligus program utama dari KKN RDR 77 UIN Walisongo adalah kampanye Go Green/Kepedulian Lingkungan. Para peserta KKN melaksanakan kegiatan tersebut bersama-sama di rumah masing-masing.

Pekerjaan ataupun kegiatan yang dilakukan manusia tidak luput dari bekas atau sisa kegiatan atau dengan kata lain adalah sampah. Mulai dari kegiatan rumah tangga seperti memasak, perbaikan rumah, penggunaan produk-produk seperti produk mandi, makan, dan lain sebagainya. Sehingga manusia adalah penghasil sampah dan apabila pengolahannya tidak diperhitungkan, maka sampah akan menimbulkan banyak masalah. Penyebab utama terjadinya penumpukan sampah di berbagai tempat adalah kurangnya kesadaran masyarakat atau kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar yang kedua yaitu kurangnya pengawasan aparat pemerintahan dalam menjaga lingkungan sehingga banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Jika di sekitar lingkungan banyak sampah, tentunya akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat seperti halnya menjadi sarang lalat dan nyamuk. Tidak hanya itu lingkungan yang kotor akan berdampak pada kesehatan lingkungan itu sendiri, jika terdapat banyak sampah yang terdapat di tanah ataupun selokan akan bertambah buruk dan mengakibatkan bencana alam seperti banjir dan longsor. Untuk itu, diperlukan penguatan rasa kepedulian lingkungan agar supaya tidak terjadi bencana yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Kegiatan-kegiatan yang menguatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan hidup sehat dan peduli lingkungan. Terdapat dua karakter peduli lingkungan yang perlu ditanamkan, yakni karakter peduli lingkungan sosial dan lingkungan alam. Karakter peduli lingkungan sosial merupakan usaha dalam memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan. Adapun karakter peduli alam merupakan perilaku dalam menjaga lingkungan alam sekitar (Azzet dalam Harlistyarintica,  2017).

Minimnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan di sebabkan oleh pengetahuan yang masih rendah. Pendidikan atau penyuluhan tentang gaya hidup Go Green masih terbatas di kalangan tertentu. Selain itu, kampanye Go Green yang ada cenderung wacana dan opini tanpa aksi nyata yang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Tentu akan bertolak belakang jika para kader lingkungan yang akan memberikan sosialisasi gaya hidup Go Green tetapi mereka datang sendiri-sendiri dengan kendaraan pribadinya yang mewah. Masyarakat tentu akan mencontoh gaya hidup dari kader lingkungan sehingga diperlukan teladan yang dapat diterapkan oleh semua lapisan masyarakat.

Gerakan gaya hidup ramah lingkungan tentu diawali dari kesadaran diri untuk berkomitmen ikut serta menjaga kelestarian lingkungan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu memiliki pemikiran bahwa lingkungan diciptakan untuk keberlangsungan hidup umat manusia bersama masa kini dan mendatang. Gaya hidup Go Green dapat diawali dari diri sendiri mulai hal kecil sampai hal besar sehingga orang di sekitar akan terpengaruh untuk turut serta. Penyadaran kepedulian terhadap lingkungan yang paling utama adalah dengan pendidikan lingkungan agar terbentuk masyarakat yang melek lingkungan (Yuniawan, dkk., 2018). Pendidikan lingkungan hidup harus diseimbangkan antara teoritis dan praktik. Pendidikan lingkungan hidup sangat penting karena merupakan salah satu usaha untuk melestarikan lingkungan yang dilakukakan dari generasi ke generasi berikutnya (Agsari, dkk., 2018).

Berdasarkan uraian tersebut, kelompok 48 KKN RDR 77 UIN Walisongo berperan dalam pembentukan dan penguatan karakter peduli lingkungan, adapun kegiatan yang diselenggarakan adalah aksi bersih-bersih kampung bersama dengan warga di lingkungan tempat tinggal masing-masing mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 48 serta mengkampanyekan gaya hidup Go Green. Tujuan diselenggarakan aksi tersebut adalah sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang mana dapat menyadarkan masyarakat bahwa gaya hidup Go Green bukanlah sebuah tindakan yang membebani hidup tetapi akan memberikan berbagai keuntungan. Manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan antara lain kesehatan, menghemat pengeluaran, kualitas lingkungan terjaga, dan cadangan energi atau sumber daya dapat digunakan untuk generasi selanjutnya.

Kegiatan gaya hidup Go Green yang dilakukan KKN RDR 77 kelompok 48 antara lain berupa lebih sering menggunakan kendaraan umum untuk jarak jauh dan berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat, menerapkan 3R (Recyle, Reuse, Reduce) seperti menggunakan barang yang masih layak pakai, serta mendaur ulang sampah, menggunakan energi listrik dengan bijak, memakai alat elektronik hemat energi. Aksi peduli lingkungan yang dilakukan oleh kelompok 48 KKN RDR 77 UIN Walisongo diharapkan dapat dijadikan contoh oleh warga di sekitar tempat tinggal mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 48 bahwa gaya hidup ramah lingkungan dapat dilakukan dengan cara yang mudah.

Referensi :

Fauziyah, N., Sukaris, S., Rahim, A. R., & Jumadi, R. (2020). PENINGKATAN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN KHUSUSNYA DALAM PERMASALAHAN SAMPAH. DedikasiMU (Journal of Community Service), 2(4), 561-565.

Harlistyarintica, Y., Wahyuni, H., Widiyawanti, Yono, N., Sari, I. P., Cholimah, N. (2017). Penanaman Pendidikan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Jari Kreasi Sampah Bocah Cilik di Kawasan Parangtritis. Jurnal Pendidikan Anak, 6(1), 20-30.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline