Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa. Keterampilan berbahasa merupakan suatu keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahasa adalah media utama yang digunakan dalam berkomunikasi. Maka, tanpa bahasa kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
Setiap orang memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-beda tergantung dari nalar dan artikulasi setiap orang. Orang yang memiliki kemampuan berbahasa baik akan dengan mudah mencapai tujuan komunikasinya. Sebaliknya, orang yang memiliki kemampuan berbahasa lemah akan kesulitan dalam mencapai tujuan komunikasinya, bahkan bisa menimbulkan salah paham.
Paparan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbahasa adalah keterampilan menggunakan bahasa yang sangat penting, karena bahasa dipakai sebagai media berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Muhsyanur (2019: 5) menyatakan bahwa keterampilan berbahasa yang baik dan mencapai tujuan berkomunikasi disebut dengan komunikatif. Komunikatif merupakan adanya kesepahaman dan kesinambungan pertukaran ide, pesan, atau informasi antara pembicara dengan pendengar dalam kegiatan berkomunikasi.
Selain berbahasa secara komunikatif, juga sering dikatakan sebagai berkomunikasi kreatif. Berkomunikatif kreatif adalah memiliki daya cipta atau kemampuan untuk menciptakan suasana komunikasi yang nyaman serta dilakukan secara teliti dan menjiwai arah pembicaraan secara cerdas.
Tujuan dari keterampilan berbahasa adalah agar kita dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh orang lain, sehingga terjalin hubungan komunikasi satu arah dan saling mengerti topik pembicaraan yang dibicarakan.
Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif yang berarti acuan atau pola dasar untuk menghasilkan suatu produk.
Sedangkan, berbicara dan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif yang berarti hasil dari acuan atau pola dasar tersebut. Secara garis besar menyimak dan berbicara adalah keterampilan berbahasa secara lisan, sedangkan membaca dan menulis adalah keterampilan berbahasa secara tulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut juga memiliki keterkaitan dan saling mendukung satu sama lain.
Membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki lima makna dan maksud di antaranya: melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; mengucapkan; mengetahui atau meramalkan; memperhitungkan atau memahami.
Selain itu, Elvi Susanti (2022: 3) menyatakan bahwa membaca juga merupakan proses berpikir sehingga dapat memahami maksud dari tulisan yang dibaca. Berdasarkan hal itu, membaca pada hakikatnya adalah suatu tindakan yang tidak sekadar menafsirkan tulisan, tetapi juga melibatkan banyak hal, antara lain: aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Membaca memiliki tujuan utama, yaitu mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Selain itu, membaca bertujuan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal, dan membuat belajar lebih mudah.