Lihat ke Halaman Asli

Ramadan Sehat

Diperbarui: 15 April 2021   07:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

sebelum masuk pembahasannya mari kita simak perkataan Umar bin Abdul aziz.

" barang siapa yang beribadah kepada ALLAH tanpa di dasari ilmu, maka kerusakan yang diperbuat lebih banyak daripada yang diraih"

Bulan ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat islam, dan pada bulan ramadhan kita diwajibkan berpuasa 1 bulan penuh,puasa merupakan salah satu dari rukun islam,artinya kita membahas pondasi dasar dalam beragama,puasa adalah ibadah yang sangat mutimendesional karena ibadah ini tidak hanya membangun hubungan vertikal antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, dengan berpuasa kita juga belajar merasa dan peka terhadap penderitaan orang-orang yang kekurangan.itu mengapa  puasa disebut sebagai ibadah yang melatih manusia untuk saleh secara ritual serta sosial.

Tapi sayangnya, yang kerap terjadi di kehidupan kita ialah ketika Ramadan tiba kita justru menghilangkan esensi puasa itu sendiri. Contoh mudahnya aja deh, pemborosan makanan di waktu buka puasa. Meja makan terisi penuh aneka rupa hidangan demi memuaskan hasrat kita. Kemakan semua? Mostly malah kebuang-buang. Lapar mata, Boros,Di acara buka puasa bersama keadaannya juga ga jauh beda: too much foods sampe kita bingung mo makan yang mana. Dan sedihnya, fenomena ini sudah menjadi semacam tradisi yang mengakar mendarah daging. Gak afdol rasanya kalo buka puasa dengan menu seadanya dan secukupnya.semuanya HARUS WAH.

Bicara kalori makanan? Hm, jangan ditanya. Kebanyakan menu buka puasa yang tersaji adalah makanan dan minuman tinggi kalori, dibuka dengan es kaya gula, dengan tambahan sirop dan kental manis. Belum lagi kue-kue dan gorengannya. Betewe, siapa sih yang mempopulerkan buka puasa dengan gorengan,wkwk.

YANG TERJADI PADA TUBUH KITA KETIKA BERPUASA.

Manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan dalam keadaan terlelap sekalipun, secara tidak sadar tubuh kita tetap bekerja menjalankan fungsi-fungsi metabolisme; bernapas contohnya.Lalu, bagaimana tubuh memenuhi kebutuhan energinya selama puasa? Sesaat sesudah makan sahur, tubuh akan menyerap zat-zat gizi dari makanan yang kita konsumsi. Fase ini disebut fase absorpsi atau penyerapan. Glukosa melimpah dalam darah dan digunakan sebagai sumber energi utama. Namun tentu saja, glukosa darah ini dari waktu ke waktu akan terus berkurang seiring dengan penggunaannya dalam proses metabolisme. cara mudahnya adalah mengatur pola makan dalam berpuasa.

MAKAN SAHUR DAN BUKA,

kita mesti paham nih pedoman pengaturan porsi makan, Kita bisa menganut prinsip gizi seimbang, yaitu ada sumber karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, dan mineral. Sumber karbohidrat bisa didapat dari makanan pokok (nasi, umbi-umbian, jagung, oatmeal, dsb). Protein dan lemak bisa kita peroleh dari lauk pauk serta kacang-kacangan. Serat, vitamin, dan mineral bisa kita peroleh dari sayuran dan buah.

KESALAHAN KETIKA SAHUR.

kesalahan terbesar yang sering dilakukan ketika sahur adalah kita makan terlalu banyak korbohidrat (terutama jenis kabrohirat sederhana) namun tidak mencukupi kebutuhan protein. Contoh kasus: nasinya sepiring penuh, ikan cuma 2 ekor kecil seukuran jari telunjuk. Ditutup dengan teh manis hangat plus kudapan manis sebelum imsak Nah, pola makan seperti itulah yang bikin kita cepat merasa lapar. Udah kurang protein, ditambah pula asupan serat juga kurang. Maka langkah pertama untuk mecegah keroncongan tadi kuncinya ialah makan cukup protein ketika sahur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline