Lihat ke Halaman Asli

Gharar dalam Ekonomi Islam

Diperbarui: 9 November 2020   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gharar dalam Ekonomi Islam

`Gharar dalam pembahasan di bidang muamalah bisnis perdaganan syariah setimua transaksi dilarang mengandung gharar. Suatu yang tidak jelas atau membahayakan dapat diartikan sebagai gharar. Ada beberapa pengertian gharar menurut istilah fiqih. 

Pada komoditi tidak dapat diketahui spesifiknya bisa disebut juga dengan gharar. Gharar mengandung dua makna tersebut diatas. Sebagian besar ulama banyak meyakini pendapat ini.

Bentuk-bentuk gharar menurut Abdullah Muslih terbagi menjadi tiga bagian  dilihat dari isi kandungannya yaitu:

1. Ma'dum atau kegiatan menjual dan membeli barang yang objeknya itu belum ada

Penjual tidak mampu untuk menyerahkan obyek akad kepada pembeli pada saat terjadi akad, meskipun obyek akad tersebut sudah ada ataupun obyek tersebut belum ada (ba'i al-madum).

2. Majhul atau kegiatan menjual dan membeli barang tetapi barangnya itu tidak jelas.

a. Bila sesuatu barang belum diserah terimakan disaat jual beli, maka barang tersebut tidak dapat dijual kepada yang lain.

b. Benda yang dijual itu tidak memiliki kepastian mengenai sifat tertentu dari benda tersebut.

c. Mengenai obyek akad, obyek akad tersebut juga tidak ada kepastian. Ada dua buah obyek akad yang berbeda pada saat satu transaksi, itulah yang dimaksudkan dengan tidak adanya kepastian obyek akad.

d. Pada saat transaksi obyek akad memiliki kondisi yang tidak bisa dijamin kesesuaiannnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline