Malang - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang kembali terjun pada kegiatan masyarakat di Dusun Botoputih. Pada hari Kamis, 6 Juli 2023 mahasiswa KKN UM membantu kegiatan rutin Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) bagi balita dan lansia. Kegiatan posyandu ini merupakan program peningkatan kesehatan masyarakat yang dicetuskan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan angka kesehatan masyarakat. Kegiatan posyandu di Dusun Botoputih sendiri dilaksanakan di dua tempat berbeda. Posyandu balita dilaksanakan di Pos Posyandu Dahlia sedangkan posyandu lansia dilaksanakan di rumah Ibu Fida yang merupakan salah satu warga Dusun Botoputih.
Kegiatan posyandu dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Namun, petugas posyandu dan mahasiswa KKN UM terlihat sibuk mempersiapkan peralatan yang hendak digunakan sejak pukul 08.00 WIB. Pada Posko Dahlia, mahasiswa KKN UM membantu merakit alat-alat seperti timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan, alat pengukur panjang badan, dan pengukur lingkar kepala yang diperuntukkan bagi bayi dan balita.
Pos pelayanan terpadu bagi bayi dan balita bertujuan untuk mengukur tingkat pertumbuhan bayi dan balita di Dusun Botoputih. Setiap peserta posyandu wajib membawa buku pelayanan yang berisi catatan tumbuh kembang bayi setiap kali melakukan pemeriksaan. Dalam hal ini, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang membantu pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Bayi yang belum berumur 2 tahun mengikuti pemeriksaan panjang badan, sementara balita di atas 2 tahun menggunakan alat ukur tinggi badan. Setelah melalui pemeriksaan keseluruhan, orang tua balita mengambil catatan kesehatan di meja pelayanan dan menerima penjelasan terkait tumbuh kembang buah hati mereka dari petugas posyandu Dahlia.
Pada posko posyandu lansia terdapat pelayanan mengecek berat badan dan pemeriksaan tensi darah. Pelayanan posko lansia dilayani oleh dokter koas dari Universitas Brawijaya. Selain pengecekan kesehatan, para lansia juga diberikan sosialisasi mengenai penyakit kolesterol. Menurut data dari kementrian kesehatan per Oktober 2022, 28% warga Indonesia mengalami kolesterol, dan 7,9% diantaranya meninggal dunia. Kolesterol yang dibiarkan tidak terkontrol menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan memicu penyakit aterosklerosis angina, stroke hingga serangan jantung. Dalam program posyandu bagi warga lanjut usia di Dusun Botoputih terdapat penyuluhan mengenai kolesterol untuk menyadarkan masyarakat bahaya kolesterol bagi kesehatan lansia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H