Malang- Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah suatu Program yang dicanangkan oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia. Dibagi menjadi 2 (dua) yaitu pertama adalah Program Kemitraan yang merupakan Program meningkatkan kemampuan UKM agar menjadi mandiri dan tangguh, kedua yaitu program Bina Lingkungan yang merupakan Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN. (BUMN, 2016)
Tentunya juga setiap perusahaan pasti memiliki program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan CSR (Corporate Social Responsibility) sendiri-sendiri.
Sama seperti halnya PT KAI, Pelaksanaan program CSR PT Kereta Api Indonesia berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Implementasinya terkait dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan menjalankan mandat Pemerintah dalam menyalurkan dana PKBL. (KAI, 2017).
Siapa yang tidak mengetahui salah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang satu ini, yang mana namanya sudah tidak asing lagi didengar yaitu PT. KAI.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahanan Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan baik penumpang maupun barang. PT. KAI pula memiliki 9 Daerah Operasi (DAOP), 3 Divisi Regional (DIVRE), 3 Sub Divisi Regional (SUBDIVRE) dan 5 Balai Yasa yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera.
Dan salah satunya yaitu PT. KAI Daop 8, yang mana daerah cakupan terdiri dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Malang, Pasuruan, Tuban, dan kota Malang.
Tentunya pula PT. KAI Daop 8 tentu memiliki hal tersebut yang mana salah satunya yaitu Bina Lingkungan. Bina Lingkungan sendiri merupakan program yang bertujuan untuk pemberdayaan kondisi pendidikan, lingkungan dan sosial kemasyarakatan yang ada di wilayah usaha perusahaan.
Seperti contohnya pada masa pandemi Covid-19 kemarin, pihak PT. KAI Daop 8 memberikan bantuan berupa APD (Alat Pengaman Diri) dan memberikan penyuluhan terkait PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), yang mana itu diberikan kepada 5 Pondok Pesantren di wilayah Lamongan dan Pasuruan.
Tak hanya itu pihak KAI Daop 8 juga sering menyalurkan program CSR lainnya seperti bantuan saranan rumah ibadah (masjid) dengan memberikan uang Rp. 105.710.750 yang dipergunakan untuk pembangunan ulang atau renovasi dan juga bantuan pendidikan yang berjumlah Rp. 103.900.000.
Adapun lainnya yaitu PT. KAI Daop 8 Surabaya melakukan penanaman pohon di sekitaran 20 stasiun, yang mana agar terciptanya kenyaman bagi pelanggan kereta api. KAI Daop 8 Surabaya menanam tanaman sebanyak 239 pohon tanaman dan terdiri dari beberapa jenis, yaitu Pucuk Merah, Tabebuya Kuning, Tabebuya Ungu hingga tanaman buah-buahan pun ada.
Adapun 20 stasiun tersebut diantaranya stasiun Pasarturi, Surabaya Kota, Malang, Indro, Porong, Tanggulangin, Sidoarjo, Tobo, Bojonegoro, Babat, Lamongan, Ngebruk, Tarik, Tandes, Blimbing, Wlingi, Tulangan, Kepanjen, Sengon dan Wonokerto.