Lihat ke Halaman Asli

nadiyah hansur

unismuh makassar

PKS dan Praharanya

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perhatian Kepada yang Sakit(PKS), bukan partai loh yah...

Sahabat, aku masih belum bisa mendefinisikan seorang sahabat sampai saat ini. Entah seperti apa sahabat itu, tetapi berdasarkan defenisis sahabat itu adalah……, begitupun dengan makna Teman, apalah arti teman, apalagi arti saudara, aku tidak ingn terlalu panjang menceritakan dan mendefinisikan hal tersebut. Aku hanya ingin menceritakan bahwa beberapa teman, sahabat bahkan mengatasnamakan diri saudara, sebenarnya pada moment tertentu bukanlah siapa-siapa. Semua tak ada pada momentum tertentu, mereka adalah mereka dengan keegoisan yang telah mereka bawa dari orok, gak peduli dengan siapapun dirimu, apapun dirimu. Termasuk kesakitan yang kau rasakan, apakah mereka peduli??.oh jawabannya tentu tidaaaaakkk. Bahkan keegoisan mereka adalah tidak mau mengerti deritamu. Kalaupun ada rasa iba, itu sekedar iba, kalaupun ada yang pedulli itu sekedar sok peduli. Itulah yang kutau dan kualami hari ini. Sahabaat, adik, teman atau apapun itu yang gak sedarah tetap saja bukan siapa-siapa bagimu. Kepeduliannya hanyalah sekedar kata. Dan yang paling menyakitkan ketika tidak peduli sama sekali.
Hari ini terbukti, bahwa didunia ini kita harus bersiap untuk melatih diri kuat dan bersiap untuk mandiri, dan bersiap untuk tidak sakit, walau kesiapan sakit pun harus perlu, karena keadaan tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Tidak terlalu bergantung dengan siapapun itu kata yang paling sesuai. Karena sejatinya selain mahluk social manusia memang mahluk individu juga. Ternyata memang ada batas-batas social dan ada batas-batas pribadi. Termasuk kesakitan dan kelemahan yang kau rasakan. Ketika kamu sakit diranah itulah prinsip mahluk individu itu terjadi, gak peduli dalam keadaan sakit orang yang merasa menggapmu saudara, sahabat, ataupun teman, mereka tetap berpikir untuk dirinya sendiri. Maka dalam tertatih kamu pun harus datang guna memenuhi keinginan mereka, selama mereka masih menganggap kamu bisa berdiri dan berjalan, maka keinginan mereka harus kau penuhi, tidak peduli betapa lemah kakimu berjalan, betapa sakit kepala yang kau derita, mereka masih menganggap itu sih derita loe. Maka jangan heran ketika keinginan mereka untuk menjenguk ketika kamu benar-benar kolaps, bahkan gak berdaya, hanya dan hanya kamu benar-benar tak bisa apa-apa lagi. Tidak bisa disalahkan juga karena mungkin memang pergeseran makna, “menjenguk orang sakit” ini gak ada lagi, yang ada menjenguk orang dirumah sakit, karena defenisi sakit itu pun berubah, ketika kamu sakit, hanya sakit kepala, hanya sakit perut dan itu masih dirumah, maka defenisi sakit belum pantas kau peroleh, dan orang lain menganggap itu bukan sakit. Walau begitu, jangan biarkan kamu berperilaku sama kepada orang lain. Biarkanlah defenisi itu bergeser bagi orang lain, tetapi jangan buat itu bergeser untuk dirimu sendiri terhadap orang lain. Orang sakit adalah mereka yang memang merasakan kondisi berbeda dengan keadaan sehat, hanya butuh dipahami pada kondisi tersebut, dan menyemangati dengan menjenguk itu penting, karena pergeseran makna yang terjadi misalnya menjenguk itu adalah kondisi membawa sesuatu ke yang sakit. yang terjadi dimasayarakat adalah karena kepentingan untuk dipahami dan disemangati itu jauh lebih penting dari sekedar kepentingan apa yang kau bawa untuk si sakit, mereka gak terlalu berharap banyak, dan gak mengharapkan kamu membawa sesuatu, hanya penting untuk menyemangati, menghibur dan memahami saja kok.titik.
#bentuk keinginan mencari perhatian sehingga judulnya tak kasi kayak gitu, hahaha#




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline