Humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Akar kata humanisme secara harfiah adalah humanista dalam Bahasa Latin yang senada dengan kata kesederhanaan dan kerendahan hati, dan kata humus yang memiliki makna tanah atau bumi. Lalu dari hal tersebut muncul lah kata homo yang berarti manusia dan kata humanus yang lebih menunjukkan sifat membumi dan manusiawi. Lawan dari istilah tersebut pada awalnya ialah makhluk lainnya yang bukan manusia (binatang dan tumbuhan) dan termasuk makhluk luar angkasa begitupun dengan dewa-dewa. Humanisme menunjuk pada tabiat-kodrati, perasaan-batini, dan kebaikan hati manusia.
Humanisme religius adalah suatu keyakinan di dalam aksi, aksi di sini merupakan tindakan untuk melakukan sesuatu guna memperoleh satu tujuan demi kemaslahatan umat manusia. Humanisme (perikemanusiaan) memberi pengajaran kepada kita bahwa tidak bermoral untuk menantikan Tuhan untuk bertindak atas nama kita. Kita harus bertindak untuk menghentikan peperangan kejahatan dan kekejaman ini dan masa depan berbagai zaman. Humanisme menunjukan bahwa apapun juga yang filosofi kita menyangkut alam semesta sehingga muncul tanggung jawab untuk dunia di mana kita hidup terletak di tangan kita.
Di zaman modern saat ini, humanisme sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena humanisme merupakan bentuk perikemanusiaan yang harus tetap di jaga dan di pertahankan demi terjalinnya kemakmuran dan kebahagiaan antar manusia selama hidupnya di dunia. Maka dari itu di perlukannya kekompakan dan saling bekerja sama untuk bersama-sama mengangkat dan menghargai tentang humanisme sehingga bisa terpenuhi hal-hal yang sudah menjadi kewajiban bersama.
Humanisme di Indonesia masih terbilang cukup rendah. Mengapa? Karena masih banyak orang yang melakukan hal-hal yang menyontreng humanisme. Contohnya pembullyan antar pelajar, pelecehan laki-laki terhadap perempuan, pembunuhan, diskriminasi, dan lain sebagainya. Dapat di simpulkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di Indonesia terbilang cukup lemah. Dan para pelakunya tidak semua dari kalangan orang yang tidak berpendidikan. Orang berpendidikan pun terkadang masih belum sadar akan pentingnya humanisme. Sungguh miris, bukan?
Penjabaran tentang humanisme sudah terpapar jelas dalam Pancasila, terutama pada sila ke-dua yang berbunyi ‘Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab’ dan sila ke-lima yaitu ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. Dari kedua sila tersebut telah membuktikan bahwa untuk menghargai dan saling menjunjung humanisme sudah ada sejak Indonesia baru merdeka. Tugas kita sebagai generasi muda harus bisa melestarikannya demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H