Lihat ke Halaman Asli

Hakikat Kebutuhan Belajar Orang Dewasa

Diperbarui: 17 Juni 2022   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebutuhan pada dasarnya adalah unsur yang sangat diperlukan oleh manusia demi menjaga keseimbangan jasmani maupun rohani. Banyak yang berpendapat bahwa kebutuhan tergantung taraf ekonomi seseorang, lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi. Ada yang berfikir nanti apa yang dimakan, sementara ada yang berfikir nanti makan apa? Kebutuhan adalah hal mutlak yang wajib terpenuhi, jika tidak terpenuhi maka akan terjadi kekurangan dalam kehidupan yang layak.

Dalam teorinya, Maslow menjelaskan mengenai hierarki kebutuhan manusia atau sering disebut dengan Piramida Kebutuhan Maslow. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :

  • Kebutuhan Fisiologis (Psychological Needs)
  • Kebutuhan fisik manusia dan merupakan kebutuhan pokok pada manusia. Seperti; terpenuhinya kebutuhan oksigen dan nutrisi, pertukaran gas, cairan, tidur, dan kebutuhan biologis.
  • Kebutuhan Rasa Aman Serta Perlindungan (Safety Needs)
  • Dibagi menjadi perlindungan jasmani dan perlindungan rohani. Perlindungan fisik, terdiri dari perlindungan dari kerawanan terhadap tubuh dan kehidupan. Perlindungan psikologis, perlindungan dari kerawanan peristiwa atau pengetahuan baru atau lain yang bisa mempengaruhi keadaan kejiwaan seseorang.
  • Kebutuhan Rasa Cinta (Belongingness and Love Needs)
  • Manusia merupakan makhluk sosial cenderung memiliki sifat keinginan untuk memberi serta menerima, memiliki dan dimiliki, kasih sayang, persahabatan, kehangatan, dan kekeluargaan.
  • Kebutuhan Akan Harga Diri (Esteem Needs)
  • Merupakan kebutuhan untuk diterima orang banyak, dan perasaan dihormati oleh orang lain serta pengakuan dari orang lain.
  • Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)
  • Tingkat piramida paling atas ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk memberi bantuan pada orang lain maupun lingkungan serta mencapai kemampuan diri sepenuhnya.

Pendidikan orang dewasa merupakan proses yang menumbuhkan motivasi untuk bertanya dan menimba ilmu secara berkelanjutan sepanjang hayat. Dari proses tersebut mengakibatkan orang dewasa memperoleh pengalaman baru dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pembimbing. 

Proses pendidikan dapat berlangsung sepanjang masa yang tidak hanya dilakukan melalui pengajaran secara formal di sekolah ataupun perguruan tinggi, namun juga berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi orang dewasa belajar berhubungan dengan bagaimana membimbing diri sendiri agar bertanya serta mencari jawabannya. Pendidikan orang dewasa (andragogi) berbeda dengan pendidikan anak-anak (pedagogi). Pendidikan anak-anak terselenggara dalam kerangka identifikasi dan peniruan, adapun pendidikan orang dewasa diselenggarakan dalam rangka pengarahan diri pribadi untuk memecahkan masalah (Suprijanto 2009:11).

Pendidikan orang dewasa belum cukup jika hanya dengan memberi tambahan pengetahuan, keterampilan dan sikap tetapi harus dibekali dengan rasa percaya diri yang kuat dalam pribadinya. Bertambahnya pengetahuan, keterampilan, sikap serta percaya diri, akan dapat melahirkan transisi ke arah positif yaitu adanya inovasi baik fisik ataupun mental secara nyata, menyeluruh dan berkesinambungan. 

Kebutuhan orang dewasa adalah hal yang mutlak harus terpenuhi, setelah kebutuhan itu terpenuhi mereka akan berusaha untuk pemenuhan kebutuhan lain sebagai penyempurnaan hidupnya.

Orang dewasa yang mempunyai harga diri, butuh pengakuan diri, hal ini sangat mempengaruhi dalam proses belajamya. Secara psikologis, dengan melihat kepentingan orang dewasa sebagai warga belajar kegiatan pendidikan/pelatihan, maka dapat dengan mudah menentukan situasi belajar yang harus disediakan, isi bahan apa yang sebaiknya diberikan, strategi, metode dan teknik serta apa yang sesuai digunakan. 

Menurut Schon D.A. (1997) yang terutama dalam pengajaran orang dewasa ialah: Apa yang dipelajari oleh warga belajar, bukan apa yang sampaikan pengajar. 

Artinya, hasil akhir yang evaluasi adalah apa yang di dapat orang dewasa dan tatap muka pendidikan/pelatihan, melainkan apa yang dikerjakan pengajar, pelatih dan penceramah dalam pertemuannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline