Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Indonesia : Paragraf dalam Bahasa Indonesia #2

Diperbarui: 5 Agustus 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

A. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk suatu topik tertentu. Paragraf yang baik terdiri dari 2 kalimat atau gagasan. Namun, paragraf biasanya terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan oleh penulis.

B. Ciri-Ciri Paragraf

  • Paragraf mengandung makna, pesan, atau pemikiran dari penulis,
  • Paragraf terdiri dari gabungan beberapa kalimat yang membentuk suatu topik tertentu,
  • Kalimat-kalimat dalam suatu paragraf tersusun secara logis dan sistematis,
  • Paragraf mengandung satu gagasan pokok dan beberapa kalimat penjelas.

C. Unsur-Unsur Paragraf

Unsur paragraf adalah unsur-unsur yang menyusun paragraf. Bagian ini disebut juga dengan struktur paragraf. Unsur penyusun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik.

1. Topik atau Gagasan Utama

Topik atau gagasan utama adalah ide pokok yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

2. Kalimat Utama

Kalimat utama adalah kalimat yang memuat gagasan utama. Kalimat utama terletak di awal atau akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan dikembangkan dengan  kalimat-kalimat pendukung lainnya.

Contoh kalimat utama:

"Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia."

3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung

Kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi untuk mengembangkan dan mempertegas gagasan yang disampaikan dalam kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa informasi tambahan, seperti opini, fakta, atau informasi yang valid. 

Contoh kalimat penjelas:

"Gunung Merapi terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur. Karena termasuk gunung berapi yang aktif, gunung ini sewaktu-waktu bisa meletus. Letusan Gunung Merapi yang terdahsyat tercatat pada tahun 2010 dan memakan korban jiwa sekitar 330 orang."

4. Konjungsi

Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

1). Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam suatu kalimat. Misalnya, "dan", "sehingga", "agar", "sebelum", dan lain-lain. 

Contohnya: Kami memakai seragam sekolah dan sepatu sebelum pergi ke sekolah.

2). Konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, "Jadi", "Oleh karena itu", "Namun". 

Contohnya: "Hari ini Kota Bandar Lampung diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah."

D. Jenis-Jenis Paragraf

1. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuan

a). Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang memuat rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir suatu peritiwa, berdasarkan urutan waktunya. Misal, Anda ingin menulis cerita tentang keberhasilan Anda mendapatkan beasiswa study exchange ke Inggris. Jadi, Anda dapat bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan Anda untuk mengikuti program study exchange, hingga bagaimana Anda bisa mengikuti study exchange tersebut.

Contoh paragraf narasi:

Pagi itu, kami berjalan-jalan menyusuri jalanan di Jakarta. Bundaran di depan Hotel Indonesia terlalu megah bagi kami yang baru pertama kali berkunjung ke ibu kota Indonesia ini. Gedung-gedung disana menjulang sangat tinggi. Pusat perbelanjaan  semakin besar dan mewah. Mobil-mobil dari yang terjelek hingga yang terbagus berada di sini hanya bergerak beberapa meter lalu berhenti lagi.

b). Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memuat informasi secara rinci kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan menerangkan suatu topik kepada orang lain.

Contoh paragraf eksposisi:

Cengkeh memiliki nama latin Sysygium aromatikum (Eugeniacarllophulinta). Cengkeh adalah tanaman asli dari Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka dapat menjadi rempah yang penting. Kuncup cengkeh yang telah dikeringkan, dapat digunakan sebagai campuran tembakau. Tidak hanya itu, cengkeh juga dapat digunakan sebagai pengharum kue, obat-obatan, dan parfum.

c). Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang disampaikan adalah benar adanya dan terbukti kebenarannya.

Contoh paragraf argumentasi:

Sampah saat ini menjadi permasalahan terbesar Indonesia. Sampah rumah tangga, khususnya plastik, menjadi permasalahan yang tidak lagi dapat dikendalikan. Sampah yang tidak dikendalikan dapat menimbulkan banyak bencana, salah satunya adalah banjir. Pendidikan mengenai sampah dan cara membuang sampah yang baik dan benar sangat diperlukan. Pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas agar masyarakat patuh dan disiplin dalam membuang sampah.

d). Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. Namun, syaratnya, penulis harus mampu membuat si pembaca percaya dan yakin. Misalnya, promosi produk skin care yang menyertakan foto hasil setelah memakainya serta disertai juga dengan review lengkap dari orang yang memakainya.

Contoh paragraf persuasi:

Pencemaran Sungai Ciliwung tergolong sudah sangat serius dan dapat digolongkan sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar di Sungai Ciliwung. Jika keadaan ini terus berlanjut dikhawatirkan banyak daerah yang bergantung pada Sungai Ciliwung akan mengalami krisis. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan harus ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan dilestarikan, kita juga yang akan mendapatkan manfaatnya.

2. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Kalimat Utama

a). Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utama terletak di awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya terletak setelah kalimat utama.

Contoh paragraf deduktif:

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau, dan sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi poros maritim dunia. Hal ini memberikan keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal perdagangan ekonomi global.

b). Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utama terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya berada sebelum kalimat utamanya.

Contoh paragraf induktif:

Secara ekonomi, kota ini sangat menguntungkan untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini sangat kaya dengan budaya etnis yang berbeda-beda. Penduduknya pun relatif terbuka terhadap unsur etnis yang berbeda. Secara geografis, kota ini terletak di kawasan yang relatif sejuk. Inilah tiga hal yang membuat Anda betah berada di Kota Bandung.

c). Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah perpaduan antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran, terletak di awal paragraf dan di ulang kembali di akhir paragraf.

Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif):

Menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi setiap orang. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan asupan makanan, tidur yang cukup, mandi teratur, rajin mencuci tangan, dan lain-lain. Pola hidup sehat akan membuat hidup kita semakin teratur dan tertata. Maka dari itu, sangat penting bagi setiap orang untuk menerapkan pola hidup sehat agar terjaganya keteraturan dan produktivitas hidup.

E. Syarat Paragraf

1. Kesatuan

Suatu paragraf harus disusun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide-ide yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap bila dijelaskan dari kalimat utama sampai kalimat penjelas, sehingga membentuk suatu kesatuan.

2. Kepaduan atau Koherensi

Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya agar dapat membentuk gabungan kalimat yang indah.

3. Kelengkapan

Gagasan utama atau kalimat topik suatu paragraf mudah dipahami apabila informasi yang ada disampaikan dengan cukup dan lengkap. Kelengkapan gagasan utama dapat dilakukan dengan mengembangkan kalimat penjelas. Paragraf dengan informasi yang lengkap juga dapat dibuat dengan melakukan pengulangan pada gagasan utama dari paragraf sebelumnya. Suatu paragraf dapat dikatakan sebuah paragraf yang lengkap jika terdapat kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan.

4. Keberurutan

Suatu paragraf dikatakan runtut apabila gagasan-gagasan yang dijelaskan dalam paragraf tersebut tersusun secara konsisten atau berurutan dan sistematis, sehingga tidak ada gagasan yang melompat-lompat. Penyajian gagasan yang berurutan dan sistematis akan memudahkan pembaca memahami isi dan pesan-pesan yang akan disampaikan dalam paragraf tersebut.

 









Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline