Lihat ke Halaman Asli

Nadirotun Nisa

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Peran Gen Z Sebagai Agent of Chance Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Diperbarui: 20 Juni 2024   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang dulunya pertanian identik dengan pekerjaan yang menguras tenaga karena dikerjakan dengan alat-alat sederhana, kini pertanian klasik sudah bertransformasi ke pertanian modern berbasis teknologi. 

Kini banyak Generasi Z (Gen Z ) di Indonesia yang tertarik dengan pertanian, sudah banyak yang sadar akan besarnya ketimpangan pangan di Indonesia dikarenakan supply-demand dari output pertanian yang tidak dapat tercukupi dengan baik. 

Sangat mungkin untuk Gen Z untuk menjadi agen perubahan yang mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan. Beberapa alasannya ialah : 

1. Kepedulian terhadap lingkungan: Gen Z umumnya lebih sadar akan masalah lingkungan dan dampak perubahan iklim dibandingkan generasi sebelumnya. Di sosial media yang menjadi dunianya Gen Z, di sana banyak sekali yang mendemonstrasikan perubahan iklim yang semakin buruk salah satunya dikarenakan menggunakan produk yang merusak lingkungan secara terus menerus, maka dari itu Gen z lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan dan mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan.

2. Kemahiran teknologi: Gen Z adalah generasi digital yang mahir menggunakan teknologi, dan mereka lebih cenderung mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan memilih produk yang ramah lingkungan. Gen z dapat menggunakan kemahiran ini untuk menyebarkan informasi tentang pertanian berkelanjutan, mengembangkan aplikasi dan platform untuk membantu petani, dan menghubungkan pelanggan dengan produk pertanian lokal yang berkelanjutan. 

3. Kewirausahaan: Gen Z memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dan ingin membuat perubahan di dunia pertanian Indonesia. Gen z dapat memulai usaha pertanian berkelanjutan sendiri atau bekerja dengan perusahaan yang mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan.

4. Jaringan sosial: Gen Z memiliki jaringan sosial yang luas di media sosial dan platform online lainnya. Gen Z  dapat menggunakan platform ini untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan menginspirasi orang lain untuk terlibat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline