Lihat ke Halaman Asli

Nadira Putri

Mahasiswa

Kelezatan Gudeg Yogyakarta: Meresapi Warisan Kuliner Nusantara

Diperbarui: 15 Januari 2024   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gudeg Yogyakarta adalah salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Yogyakarta, sebuah kota budaya di Pulau Jawa. Makanan ini terkenal dengan rasa manis, gurih, dan aroma rempah yang khas. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan kelapa dan berbagai rempah-rempah, seperti daun salam, lengkuas, serai, kemiri, dan bawang merah.

 

Proses memasak Gudeg membutuhkan waktu yang cukup lama, biasanya memakan waktu hingga 12 jam. Nangka muda direbus dalam santan kelapa yang kaya akan rempah-rempah, sehingga menghasilkan rasa yang lezat dan tekstur yang lembut. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi putih, ayam kampung, telur rebus, tahu, dan sambal krecek yang pedas.

 

Selain itu, Gudeg juga memiliki makna budaya yang mendalam. Makanan ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan alami dan tradisi memasak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Gudeg juga menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan dalam budaya masyarakat Yogyakarta.

 

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu cara untuk menikmati kekayaan budaya ini adalah melalui kuliner tradisional. Kuliner sebagai warisan telah menjadi bagian penting dalam menjaga sejarah dan tradisi lokal di banyak daerah di Indonesia.

 

Dengan menjaga dan meresapi warisan kuliner, kita berkontribusi dalam melestarikan budaya, meningkatkan ekonomi lokal, dan menikmati keanekaragaman kuliner yang ada. Mari kita hargai dan lestarikan warisan kuliner agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Gudeg adalah salah satu kuliner khas Jogja yang memiliki sejarah yang panjang. Asal-usul gudeg dapat ditelusuri hingga abad ke-14 pada masa awal Kerajaan Mataram. Konon, resep gudeg ditemukan pada masa Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram Islam, yang harus membuka hutan belantara yang dikenal sebagai Alas Mentaok. Di sekitaran Kawasan Kotagede, banyak pohon seperti kelapa, nangka muda, dan melinjo yang ditebang saat pembangunan kerajaan Mataram, dan inilah bahan-bahan utama dalam pembuatan gudeg.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline