Parda Pemilu 2019, rata-rata Partai Politik yang kandidatnya terpilih maju ke parlemen senayan terpantau menggunakan strategi kampanye menggunakan public figure (Artis, Selebritis, Tokoh Politisi terkenal). Kampanye adalah kegiatan memperkenalkan para kandidat yang mencalonkan diri dalam Pemilu dengan menawarkan visi, misi dan program yang akan dilaksanakan jika terpilih (Menurut pasal 1 ayat 26 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD).
Tujuan kampanye yaitu untuk mempengaruhi, penghambatan, serta pembelokan pencapaian yang ingin dicapai oleh Partai Politik untuk mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilihan Umum. Public Figure merupakan seseorang yang memiliki kedudukan dan popular dalam masyarakat.
Alasan partai politik menggunakan public figure sebagai strategi partai politik, adalah karena popularitas figure memaikan peranan penting dalam perolehan suara pada suatu pemilihan umum. Public figure adalah seseorang yang sudah terkenal di masyarakat.
Sehingga ia lebih mudah dalam berkomunikasi terhadap masyarakat, dan juga masyarakat cenderung mengambil keputusan sesuai dengan pendapat seseorang yang sedang popular. Public figure dalam berkampanye biasanya ada yang secara terang-terangan ataupun dengan hal yang dilakukan tetapi ada suatu hal yang tersirat dari kegiatannya. Seperti mereka mendatangi suatu daerah dengan menggunakan ikon tertentu untuk menarik perhatian para masyarakat daerah tersebut, sehingga mereka tertarik dengan calon kandidat pada Pemilu.
Pada Pemilu 2019, Partai Nasdem memenangkan perolehan suara terbanyak pada dapil NTT I. adalah karena adanya figure Jokowi serta Surya Paloh yang menjadi ikon politik Nasdem. Partai Nasdem menjadi salah satu partai dengan memperoleh suara dengan rank empat besar. Dalam pemilihan Legislatif 2019, Partai Nasdem menjadi salah satu partai dengan perolehan empat besar, Nasdem mampu mendulang suara hingga 9,05% (Kompas.com, 2019). Perolehan suara tersebut banyak diperoleh dari pulau jawa.
Jika dilihat dari hasil Pemilu 2019 menunjukkan bahwa penggunaan public figure dalam strategi kampanye memengaruhi masyarakat dalam pengambilan keputusan karena public figure sudah dikenal oleh banyak masyarakat, sehingga memudahkan dalam berkampanye dan mempengaruhi keputusan suatu masyarakat.
Author:
Nadira Ayu Aprilia_174221010_Ilmu Politik_Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik_Universitas Airlangga.
Sumber:
Nabilah, R., Izomiddin, I., & Harahap, R. (2022). Fenomena Rekrutmen Artis Anggota Legislatif Ditinjau dari Perspektif Teori Partai Politik. Jurnal Prodi Ilmu Politik, 1(2), 81-92.
Febriyanti, Y., & Siahaan, C. (2022). Fenomena Selebriti Menjadi Politikus Serta Strategi Komunikasi Selebriti Dalam Berkampanye. Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(01), 9-15.