Meskipun Negara Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah perairan, masih banyak warga Indonesia dari banyak kalangan usia yang tidak bisa berenang.
Dampak paling besar apabila seseorang tidak bisa berenang adalah mereka memiliki kemungkinan besar untuk tenggelam apabila suatu hari terjadi bencana, semisal banjir.
Padahal, untuk tahun 2022 ini saja sudah terjadi sekitar 668 jumlah bencana banjir di Indonesia. Selain banjir, seseorang akan memiliki pergerakan yang terbatas apabila berlibur di perairan seperti danau, sungai, maupun pantai.
Untuk itu, setiap orang harus waspada dan mengantisipasi apabila suatu hari mereka tenggelam. Namun, bagaimana cara menyelamatkan diri apabila suatu hari kita tenggelam?
Cara yang pertama adalah hindari kepanikan. Usahakan untuk tetap tenang dan menghindari untuk membuat banyak gerakan. Hal ini akan menghemat energi kita, karena kita tidak tahu akan berapa lama kita berada di tengah perairan.
Selain untuk menghemat energi, badan yang terus bergerak malah membuat kita lebih mudah untuk tenggelam ke dalam air.
Yang kedua adalah menahan napas. Apabila ada udara yang terperangkap dalam tubuh ketika manusia menahan napas, maka ini bisa menjadi sebuah pelampung alami.
Pada dasarnya, jika seseorang menahan nafasnya di dalam air, maka ia akan mengapung. Untuk itu, seseorang yang tenggelam harus bisa mengontrol pernapasannya.
Disisi lain, kita harus mencari sebuah benda yang mengapung di sekitar kita. Meskipun kita bisa memiliki pelampung alami dengan menahan napas, sebuah benda yang mengapung dapat membantu menyelamatkan diri kita dari tenggelam.
Selanjutnya, cari tahu apakah kita sedang berada di tengah-tengah perairan atau di pinggiran.
Apabila kita dekat dengan pinggiran perairan, maka kita bisa bergerak perlahan dengan mengayunkan kedua kaki menuju ke tepian. Syaratnya, kita harus mengikuti arah arus perairan untuk meminimalisir penggunaan energi dan mengecilkan kemungkinan untuk tenggelam.