Lihat ke Halaman Asli

Nadine Nur Hamima

Accounting Student of Indonesia University of Education

Mahasiswa KKN UPI 2021 Berikan Solusi "Merinding" untuk Pembelajaran Daring

Diperbarui: 25 Juli 2021   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Daring, Muncul Platform Studi yang Happening, Guru, Siswa, Orang Tua Akui “Ini Bikin Kepala Pening.”: Mahasiswa KKN UPI 2021 Berikan Solusi “Merinding!”(Merancang, Merintis, Mendamping, Sukses Belajar Daring!)


Sejak diberlakukan pembelajaran daring pada bulan Maret 2020 akibat merebaknya pandemi Covid-19, hingga saat ini tak terasa telah menginjak 1,5 tahun lamanya. Perubahan demi perubahan di berbagai segi kehidupan menunjukkan perkembangan sangat signifikan, baik ke arah yang positif maupun negatif, termasuk dalam lingkup pendidikan. 

Pendidikan merupakan salah satu fondasi kuat untuk merubah keadaan bangsa lebih baik yang seharusnya dibuat dinamis, kini mendadak terbatas ruang gerak. Pembelajaran tatap muka terpaksa diberhentikan untuk jangka waktu yang belum bisa ditentukan dan ditransformasi ke metode dalam jaringan (daring) atau biasa dikenal dengan online school from home. 

Pembelajaran dengan metode daring atau online school from home menyuguhkan cara-cara pembelajaran yang cukup berbeda dengan pembelajaran tatap muka biasanya. 

Pembelajaran tidak dilakukan secara langsung sehingga berbagai sarana, media, atau platform studi berbasis teknologi bermunculan guna memenuhi kebutuhan pembelajaran. 

Kemunculan platform studi menawarkan beragam kemudahan dan keunikan, mulai dari media untuk memudahkan komunikasi tatap muka secara real time, kelas virtual, hingga permainan edukasi yang dapat meminimalisasi kejenuhan setelah seharian aktivitas daring.

Meski demikian, kenyataan dilapangan seringkali menujukkan hal-hal yang tidak diharapkan. Banyak guru, siswa, bahkan orang tua mengaku kebingungan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran daring.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan di SMP Negeri 49 Bandung, kendala-kendala yang dirasakan umumnya berasal dari minimnya pengetahuan dan kemampuan akan penggunaan platform-platform studi online ditambah lagi dengan keterbatasan jaringan yang berbeda-beda di tiap wilayah.

Mereka mengakui, memang pelaksanaan pembelajaran berbasis dalam jaringan dengan platform yang tersedia dapat membantu penyebaran materi secara menyeluruh dan cukup jelas, hanya saja penggunaan platform seperti pemberlakuan akun, verifikasi, pembuatan email, penggunaan fitur-fitur yang terkadang tersembunyi membuat para guru, siswa, dan orang tua kebingungan dan tak jarang pengumpulan tugas dilakukan dengan menggunakan beberapa aplikasi yang awalnya bertujuan memudahkan justru menimbulkan tugas tercecer dan kurang teratur.

Disamping berkaitan dengan penggunaan platform yang terkadang cukup rumit, mereka pun menyatakan kebutuhan pemaparan panduan operasionalisasi platform. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline