Lihat ke Halaman Asli

nadine nasywa

mahasiswa

Luar Negeri, Sebuah Jalan Untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Diperbarui: 11 Januari 2025   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena perpindahan kewarganegaraan yang melibatkan selebriti dan masyarakat umum pada belakangan ini semakin marak. Hal ini tentu bukan tanpa tujuan, Masa depan lebih baik adalah sebuah impian yang harus diusahakan, pindah kewarganegaraan menjadi salah satu pilihannya. Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa dengan memilih untuk pindah kewarganegaraan akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, akses pelayanan kesehatan lebih terjangkau, juga mata pencaharian yang lebih menguntungkan. Namun, apakah fenomena ini benar-benar menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik? Apakah kualitas pelayanan publik di negara kita tidak sebanding dengan negara-negara lain?. Pertanyaan-pertanyaan ini tentunya harus menjadi renungan yang besar bagi kita semua.

Melihat dari sisi ekonomi, perbedaan ini membawa perubahan yang cukup besar dalam kehidupan seseorang. Salah satu perubahan yang signifikan adalah pendapatan gaji dan pekerjaan lapangan. Misalnya, seseorang pekerja akan mendapatkan gaji cukup besar demi keberlanjutan untuk masa depannya. Namun, tidak selamanya hal ini mengarah kepada hal yang positif. Beberapa pendapat dari masyarakat mengatakan bahwa kebanyakan warga negara yang bekerja di luar negeri tidak hanya mendapatkan gaji yang besar, melainkan mencoba untuk mencari pengalaman baru dan mengasah kemampuan yang mereka miliki. Selain itu manfaat dari sektor-sektor yang lebih maju di luar negeri, seperti pendidikan yang lebih terstruktur, pelayanan kesehatan yang lebih efisien, serta lapangan pekerjaan yang begitu luas. Tentunya, hal ini seringkali menjadi alasan mengapa seseorang lebih memilih untuk pindah ke luar negeri.

Selain itu, perbedaan sosial dan budaya juga memengaruhi mereka yang tinggal di luar negeri. Salah satunya adalah Culture Shock yang merupakan perasaan terkejut dan bingung ketika menghadapi budaya atau kebiasaan baru yang sebelumnya belum pernah ditemukan di daerah asal mereka. Proses adaptasi ini tentunya tidak mudah, karena kemampuan setiap invidu untuk berinteraksi sangat berbeda. Beberapa orang mungkin akan cepat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta budaya baru yang mereka hadapi. Namun, sebaliknya mereka yang susah berbaur mungkin akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru dan lingkungan sekitar.

Tidak jarang, bahwa mereka yang mudah untuk berbaur dengan budaya dan lingkungan sekitar mampu untuk menjaga identitas budaya asal. Hal ini disebabkan karena hilangnya nilai-nilai yang mereka anut serta terbawa arus oleh budaya-budaya baru yang mereka hadapi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk pindah kewarganegaraan atau tinggal di luar negeri dengan cukup lama perlunya untuk mempertimbangkan faktor ini secara matang. Tentunya, salah satu hal yang harus tetap ditanamkan dalam jati diri adalah kesiapan untuk tetap memiliki prinsip yang kuat serta menjaga nilai adat istiadat yang telah membentuk karakter kita.

Meskipun demikian, keputusan untuk pindah kewarganegaraan kembali kepada setiap individu. Pindah kewarganegaraan mungkin  menjadi salah satu pilihan untuk masa depan yang lebih baik. Setiap negara pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Negara dengan kualitas pendidikan yang lebih maju dan peluang pekerjaan yang tinggi akan condong lebih menarik. Namun, tidak semua nilai dan budaya mereka bisa kita terima begitu saja. Banyak dari budaya-budaya tersebut mungkin bertentangan dengan budaya dan adat istiadat yang kita miliki. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyaring budaya yang tidak sesuai dan tetap mempertahankan nilai-nilai yang kita pegang, serta cerdas dalam memilah hal yang tidak sejalan dengan tujuan hidup kita.

 Berpikir untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik adalah salah satu hal yang wajar. Namun, dalam proses tersebut kita tidak boleh kehilangan identitas dan jati diri. Memutuskan untuk pindah kewarganegaraan adalah salah satu hal yang tidaklah salah. Akan tetapi, bagaimana kita tetap menjaga kualitas diri dengan mengamalkan nilai-nilai yang dijunjung serta adat istiadat yang telah ditanamkan. Perubahan positif yang kita inginkan harus sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Dalam setiap langkah, sudah seharusnya tetap menjaga nilai moral serta etika yang telah terbentuk dalam individu dimanapun kita berada.

Pada akhirnya, perlu diingat bahwa memperbaiki kualitas hidup negara merupakan tanggung jawab bersama. Jika ingin meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik perlunya untuk mewujudkan rasa cinta tanah air. Sebagai generasi penerus bangsa tidak hanya berperan  dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan saja. Akan tetapi, tanggung jawab ini mencakup sektor-sektor kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, transportasi umum, dan sebagainya. Ketika segala kebutuhan masyarakat terpenuhi dan kita berhasil dalam membangun sektor tersebut, maka akan tercipta masyarakat yang lebih sejahtera. Tidak akan ada alasan lain bagi masyarakat untuk pindah kewarganegaraan. Dengan demikian, peningkatan kualitas hidup yang lebih baik tidak hanya menjadi impian bagi sebagian orang. Tentunya, semua orang juga dapat merasakan kenyataan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas hidup di dalam negeri, serta terus bekerjasama dan berinovasi untuk menciptakan negara yang lebih baik demi masa depan negara di masa yang akan datang.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline