Lihat ke Halaman Asli

Artificial Intelligence (AI) Dapat Menjadi Pengganti Manusia di Banyak Bidang Pekerjaan

Diperbarui: 15 September 2023   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kemajuan teknologi semakin baik berkat dukungan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Banyak pekerjaan manusia di dunia yang bisa digantikan oleh robot, sebagai sebuah produk teknologi kecerdasan ini, seperti di bidang layanan publik seperti profesi petugas bank, hingga transportasi, seperti sopir bus, taksi, dan truk.

Namun, hal tersebut perlahan memicu kekhawatiran bahwa peran manusia pada akhirnya akan tergantikan di berbagai bidang. Banyak peneliti yang memprediksi bahwa kemajuan teknologi semakin pesat dan bahkan membuat dunia kerja dikuasai oleh robot-robot canggih.

AI merupakan singkatan dari Artificial Intelligence, yaitu simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir dan bertindak seperti manusia. Teknologi AI melibatkan penciptaan mesin cerdas dan program komputer yang dapat menganalisis dan belajar dari sejumlah besar data, membuat keputusan, dan melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti mengenali ucapan, memahami bahasa alami, mengenali pola, dan melakukan perhitungan yang rumit. .

 Ada beberapa jenis AI, termasuk machine learning, deep learning, neural networks, dan natural language processing. Machine learning adalah jenis AI yang menggunakan algoritme untuk belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu. Deep learning adalah jenis mesin yang menggunakan neural networks untuk memproses data dalam jumlah besar dan membuat model yang canggih. Neural networks adalah jenis AI yang meniru otak manusia, dan Natural language processing adalah jenis AI yang menggunakan algoritme untuk menafsirkan bahasa manusia.

 Teknologi AI memiliki penerapan yang luas di berbagai industri, termasuk perawatan kesehatan, keuangan, pendidikan, manufaktur, dan transportasi. Hal ini juga mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi, karena semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet dan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan teknologi AI. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai potensi risiko dan masalah etika yang terkait dengan penggunaan AI, seperti bias dan perpindahan pekerjaan.

 Dampak AI terhadap manusia sangat besar dan berpotensi membawa dampak transformatif. Berikut ini beberapa pengaruh AI terhadap masyarakat: Meningkatkan efisiensi: AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan berulang, sehingga membebaskan pekerja manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks dan kreatif. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan produktivitas dan efisiensi di berbagai industri.

Meningkatkan akurasi: AI dapat menganalisis dan memproses data dalam jumlah besar dengan lebih akurat dan cepat dibandingkan manusia, sehingga meminimalkan kesalahan dan meningkatkan pengambilan keputusan.  Memungkinkan inovasi: AI dapat digunakan untuk membuka peluang baru dan menciptakan industri baru dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh mesin. Transformasi layanan kesehatan: AI digunakan untuk mengembangkan pengobatan inovatif, mendiagnosis penyakit lebih dini dan lebih akurat, serta meningkatkan perawatan pasien. Memperkuat keamanan nasional: AI digunakan untuk menganalisis data guna mengidentifikasi ancaman keamanan dan memerangi serangan siber.  Meningkatkan kemampuan manusia: AI dapat meningkatkan kemampuan manusia, seperti meningkatkan daya ingat dan keterampilan mengambil keputusan, dan bahkan memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas.

 Namun, dampak AI terhadap masyarakat tidak semuanya positif. Terdapat kekhawatiran mengenai kemungkinan meluasnya perpindahan pekerjaan yang disebabkan oleh otomatisasi, kebiasaan penggunaan AI untuk pengambilan keputusan, dan potensi penyalahgunaan teknologi AI. Seiring dengan kemajuan teknologi AI, penting bagi masyarakat untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa manfaatnya digunakan secara adil.

 Meskipun pengembangan dan penerapan Artificial Intelligence (AI) memiliki banyak manfaat, terdapat juga kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif AI terhadap masyarakat manusia. Berikut beberapa contoh kemungkinan dampak negatif AI: Perpindahan pekerjaan: Seiring dengan kemajuan teknologi AI, hal ini dapat menyebabkan perpindahan pekerjaan secara luas karena mesin menggantikan pekerja manusia di banyak industri. Bias dan diskriminasi: Teknologi AI bisa menjadi bias jika data yang digunakan untuk melatihnya mengandung bias. Hal ini dapat menimbulkan akibat yang diskriminatif, seperti sistem AI yang merugikan kelompok masyarakat tertentu.

Masalah privasi: Banyaknya data yang dibutuhkan untuk melatih dan mengoperasikan sistem AI meningkatkan masalah privasi, terutama jika digunakan dalam bidang seperti pengawasan dan pemantauan perilaku masyarakat.  Senjata otonom: Pengembangan senjata otonom, yang dapat mengidentifikasi, melacak, dan menyerang sasaran tanpa campur tangan manusia, menimbulkan kekhawatiran mengenai penggunaannya dalam peperangan.

Ketergantungan pada AI: Ketika kita semakin bergantung pada teknologi AI, terdapat risiko kita menjadi terlalu bergantung pada teknologi tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keterampilan manusia, kemampuan mengambil keputusan, dan penalaran. Risiko keselamatan: Jika sistem AI tidak dirancang, diuji, dan dipelihara dengan baik, sistem tersebut dapat menimbulkan risiko keselamatan. Misalnya, kendaraan tanpa pengemudi dapat mengalami kecelakaan jika sensor dan algoritmanya gagal.  Penting untuk mengatasi permasalahan ini dengan mengembangkan pedoman etika dan peraturan yang memastikan penggunaan teknologi AI secara aman, bertanggung jawab, dan adil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline