Lihat ke Halaman Asli

Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Ilmu Pengetahuan dan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Diperbarui: 14 Juni 2023   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Ilmu Pengetahuan dan Bahasa Nasional di Era Globalisasi

LATAR BELAKANG

Di era globalisasi saat ini bahasa telah menjadi aspek penting dalam komunikasi antar negara. Bahasa kolaboratif memungkinkan implementasi proyek yang lebih baik. Jika negara-negara tersebut memahami bahasanya maka terjadilah pertukaran pikiran dalam ilmu ekonomi sosial budaya dll. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh semua pihak untuk menghindari perbedaan bahasa. 

Penggunaan bahasa Inggris di Indonesia tentu mempengaruhi kaidah dan kosa kata bahasa Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kosakata bahasa Inggris banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Inggris juga telah merambah bidang ekonomi dan sosial budaya. Akibatnya bahasa Indonesia tidak akan tergerus oleh kebrutalan globalisasi dan dapat menjadi salah satu bahasa internasional di masa depan.

Bahasa adalah cara orang berbicara satu sama lain, baik dengan berbicara atau menulis. Tidak peduli seberapa penting seseorang, semua orang menggunakan bahasa. Kelompok orang yang berbeda memiliki cara berbicara mereka sendiri yang mereka gunakan untuk memahami satu sama lain. Bahasa Indonesia telah dibentuk oleh banyak bahasa yang berbeda dari waktu ke waktu. (Rohmadi dkk, 2014).

Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki banyak fungsi. Ini adalah bahasa resmi negara, bahasa pengajaran lembaga pendidikan dan alat komunikasi di tingkat nasional. Ini untuk kepentingan pemerintah dan juga sebagai alat pengelolaan dan pembangunan dalam roda pembangunan. Manfaat budaya dan ilmu pengetahuan lebih besar daripada seni dan teknologi. Kecelakaan Tentu saja fungsi tersebut harus dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada empat keterampilan berbahasa untuk belajar bahasa Indonesia: mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Ariningsih, dkk 2012)

Seperti disebutkan di atas, peran bahasa Indonesia di lembaga pendidikan adalah sebagai bahasa pengantar. Oleh karena itu bahasa pengantar yang digunakan dalam kegiatan/proses pengajaran adalah bahasa Indonesia. Ini fenomena menarik dengan adanya Sekolah Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Kehadiran bahasa Indonesia dalam SNBI menjadi perhatian karena media pengajaran di sebagian besar mata pelajaran adalah penggunaan bahasa asing.

METODE

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan teoritis dan metodologis. Pendekatan teoritis dengan menggunakan sosiolinguistik. Menurut Chair dan Agustinus (2008:3) sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam masyarakat. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan fenomena penggunaan bahasa di masyarakat.

Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2013:83) kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang siap menjawab pertanyaan pengguna. Kuesioner yang digunakan ditutup dengan 50 kata. Kata-kata ini lebih banyak digunakan dalam versi asing daripada bahasa Indonesia. Responden diminta untuk menyediakan 50 kata bahasa Indonesia. Responden dipilih dari masing-masing populasi dengan menggunakan teknik purposive dan random sampling.

Setelah mendapatkan data maka dilakukan proses untuk menganalisis data. Metode yang setara digunakan untuk menganalisis data. Metode komparatif adalah alat pengambilan keputusan yang digunakan pada tingkat analisis data untuk menemukan aturan yang bersifat eksogen dan khusus untuk bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto 1993:15). Dalam hal ini alat yang dihasilkan adalah bahasa atau terjemahan lain yaitu dari bahasa asing ke bahasa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline