Lihat ke Halaman Asli

nadilla

Mahasiswa

Dampak Bully terhadap Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 15 November 2023   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DAMPAK BULLY TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA 

 

Oleh: Nadilla

Universitas Riau

Kampus Bina Widya KM. 12,5, Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Banyak hal yang menjadi penyebab terhambatnya pendidikan di Indonesia, salah satu di antaranya adalah perilaku bully. Bully merupakan bentuk aktivitas yang melukai dan menyakiti seseorang baik dalam segi fisik maupun psikologis. Bully dapat berupa tindakan merendahkan dan mengintimidasi orang lain secara terus-menerus sehingga menimbulkan banyak masalah dalam diri korban bully.

Bully adalah tindakan kekerasan fisik atau verbal yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain yang lemah secara fisik ataupun psikologis. Faktor utama yang menjadi penyebab bully di lingkungan sekolah adalah perbedaan agama, ras, sosial  serta perbedaan status sosial. Selain itu faktor eksternal juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya bully  yaitu sekolah yang kurang kondusif dan tidak memiliki kebijakan anti bully yang tegas pada siswa-siswinya sehingga menimbulkan perilaku bully di lingkungan sekolah.

Sebagai contoh kasus bully di lingkungan sekolah adalah kejadian yang menimpa MR anak kelas 4 SD yang berada di banyuwangi jawa timur desa semuragung. Siswa tersebut di kabarkan bunuh diri dengan cara menggantung diri di pintu dapur rumahnya akibat di bully oleh teman-teman nya karna tidak memiliki sorang ayah. Sehari-hari anak tersebut memang hanya tinggal bersama ibu dan kakak nya setelah ayahnya meninggal sekitar satu tahun yang lalu, anak tersebut di kabarkan sering murung dan menangis selepas pulang dari sekolah dan mengeluh pada ibunya karna tak tahan di ejek oleh teman-temannya karna tidak punya ayah, ia kerap di panggil dengan sebutan anak yatim oleh temannya. Saat hari kejadian senin sore tanggal 27 februari 2023 sebelum di temukan meninggal dunia ia di kabarkan pulang dengan keadaan murung dan menangis masuk ke dalam kamar serta mengurung diri di dalam kamar, karna tak kunjung keluar saat ibunya memanggil ibunya masuk ke dalam rumah hendak mengecek keadaan anaknya, namun ibunya justru melihat anaknya yang sudah tergantung  di pintu dapur.

Dampak yang terjadi pada korban bully jelas sangat merugikan akibat sering di ejek mental dari sang anak dapat terganggu bahkan juga dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan pada diri korban bully. Seperti pada peristiwa  anak kelas 4 SD tersebut  ia mengalami gangguan mental dan depresi akibat perundungan yang di lakukan oleh teman-temannya yang menyebabkan anak tersebut memiliki perilaku yang tidak stabil dan memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidup nya.

Dari banyaknya masalah yang di timbulkan bully ada cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi masalah bully. Mengatasi bully memerlukan upaya bwrsama dari individu, keluarga, sekolah dan masyarakat. Sekolah harus meningkatkan kesadaran tentang bahayanya bully dan orang tua juga harus berperan aktif dalam kehidupan anak-anaknya dengan mendukung dan mendengarkan keluhan anak serta mengajarkan nilai-nilai empat dan moral yang baik pada anak. Korban bully juga harus mendapat dukungan psikologis untuk membantu mereka mengatasi masalah emosional yang sedang mereka alami. Dukungan yang di berikan dengan penuh kasih sayang dan perhatian dapat membantu korban bully  merasa lebih kuat mengatasi pengalaman buruk mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline