Lihat ke Halaman Asli

Eco-Enzyme dari Limbah Buah, Inovasi Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 119

Diperbarui: 20 Juli 2024   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

posko 119 

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 119 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, mengadakan kegiatan inovatif dengan membuat Eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan serbaguna yang terbuat dari bahan organik dan memiliki banyak manfaat, termasuk untuk kebersihan dan pertanian. Dalam kegiatan ini, kami menggunakan alat dan bahan yang sederhana serta ramah lingkungan.

Kami memanfaatkan galon air minum bekas sebagai wadah utama dalam proses pembuatan ekoenzim. Bahan-bahan yang kami gunakan meliputi kulit buah yang biasa dibuang sebagai limbah, cairan EM4 sebagai starter mikroorganisme, gula aren sebagai sumber karbon, dan air sebagai medium untuk proses fermentasi. Cara Pembuatan:

  1. Pengisian Galon: Kami mengisi galon dengan kulit buah sampai dengan sepertiga bagian galon. Penggunaan kulit buah sebagai bahan utama bertujuan untuk mengurangi limbah organik dan memanfaatkan bahan yang sering kali dibuang.

  2. Pelelehan Gula Aren: Kami merebus 500 gram gula aren sampai meleleh. Gula aren berfungsi sebagai sumber karbon yang akan membantu proses fermentasi.

  3. Pencampuran: Kami memasukkan gula aren yang sudah meleleh ke dalam galon yang berisi kulit buah. Gula aren yang cair akan memudahkan proses pencampuran dengan bahan lainnya.

  4. Penambahan Air: Kami menambahkan air ke dalam galon sampai tersisa 1/5 bagian di atas untuk ruang udara. Ruang udara ini penting untuk proses fermentasi yang akan berlangsung.

  5. Pengocokan: Kami menutup rapat galon, kemudian mengocoknya hingga gula aren larut dalam air sampai warnanya agak menghitam. Pengocokan ini bertujuan untuk memastikan semua bahan tercampur dengan baik.

  6. Fermentasi: Kami mendiamkan campuran selama 3 bulan sampai warnanya berubah menjadi lebih muda. Selama proses ini, setiap bulan kami membuka tutup galon untuk mengeluarkan gas yang ada dalam galon. Proses ini menunjukkan adanya aktivitas mikroorganisme yang bekerja dalam fermentasi.

Eco-enzyme yang kami hasilkan memiliki berbagai manfaat, seperti pembersih alami, penghilang bau, dan pupuk organik. Inisiatif ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan limbah organik, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk masalah lingkungan sehari-hari.

Saat ini, percobaan pembuatan Eco-enzyme ini belum kami sosialisasikan kepada masyarakat. Kami berencana untuk mensosialisasikannya ketika Eco-enzyme yang kami buat sudah jadi dan siap digunakan. Dengan demikian, kami dapat memberikan panduan yang lebih tepat dan berdasarkan pengalaman langsung dalam pembuatan Eco-enzyme ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline